Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah

15 hours ago 5

loading...

Rumah tangga di Uni Eropa (UE) harus membayar mahal untuk mendapatkan gas pada paruh kedua di tahun 2024. Bahkan harga gas di UE menjadi yang paling tinggi sejak krisis energi 2022. Foto/Dok

JAKARTA - Rumah tangga di Uni Eropa (UE) harus membayar mahal untuk mendapatkan gas pada paruh kedua di tahun 2024. Bahkan harga gas di UE menjadi yang paling tinggi sejak krisis energi 2022, silam.

Menurut laporan badan statistik Eurostat, harga gas di daratan Eropa untuk pertama kalinya meningkat pada periode Juli hingga Desember 2024. Tarif energi melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 2022.

Lonjakan harga gas terjadi setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas konflik Ukraina dan bersumpah untuk mengurangi ketergantungannya pada pasokan gas Rusia. Impor gas Uni Eropa dari Rusia menyusut sangat dalam dari sebelum konflik sekitar 40%, hingga menjadi 19% di awal 2025.

Baca Juga: Eropa Butuh Rp182,5 Triliun demi Mengamankan Pasokan 250 Kargo Gas Alam Cair

Pangsa Rusia dalam impor gas Uni Eropa turun dari sekitar 40% sebelum konflik menjadi 19% pada awal 2025, termasuk pengiriman pipa dan gas alam cair (LNG), digantikan dengan impor yang lebih mahal dari AS. Penurunan impor UE termasuk pengiriman pipa dan gas alam cair (LNG), digantikan dengan impor yang lebih mahal dari AS.

"Harga rata-rata, termasuk pajak, naik menjadi USD13,96 per 100 kWh (pada paruh kedua tahun 2024), naik dari 11,04 euro (USD12,50)... Ini adalah harga tertinggi yang tercatat sejak pengambilan data dimulai pada tahun 2008," tulis Eurostat.

Mereka mengaitkan kenaikan tersebut dengan lonjakan pajak dan langkah-langkah pengurangan. Eurostat mencatat, ada perbedaan besar untuk harga gas rumah tangga di seluruh UE.

Swedia mencatat angka tertinggi yakni 18,93 euro (USD21,43) per 100 kWh, sedangkan untuk daya beli, gas yang paling mahal ada di Portugal. Konsumsi gas alam Swedia menyumbang sekitar 2% dari total pemakaian energinya, ketika negara itu mengandalkan sumber terbarukan dan rendah karbon dan secara efektif menghilangkan impor Rusia.

Sedangkan Portugal terutama bergantung pada LNG impor, dengan porsi yang lebih kecil melalui koneksi pipa. Negara ini mendapatkan sebagian besar gas dinginnya dari Nigeria (51%) dan AS (sekitar 40%). Sekitar 4,4% pasokan berasal dari Rusia tahun lalu, dibandingkan dengan 15% pada tahun 2021.

Gas termahal kedua dalam istilah Standar Daya Beli (PPS) terdapat di Italia, yang telah menekan impor bahan bakar fosil Rusia. Namun, menteri energi negara itu memperkirakan pada bulan Desember bahwa mereka dapat melanjutkan impor gas alam dari Rusia, jika dan ketika konflik Ukraina berakhir.

Baca Juga: Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya

Harga terendah di antara negara-negara Uni Eropa, baik dalam nominal maupun PPS, tercatat di Hungaria, seperti diungkapkan dalam laporan Eurostat.

(akr)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |