Dari Titik Kuat Amor, TNI Borong Hasil Bumi: Bukti Cinta Tanpa Sekat di Tanah Nduga

18 hours ago 2

PAPUA - Di jantung belantara Papua yang penuh keheningan, sebuah peristiwa sederhana namun penuh makna terjadi pada Jumat pagi (2/5/2025) di Titik Kuat Pelabuhan Amor, Kampung Mumugu, Nduga. Di sana, prajurit TNI dari Satgas Yonif 733/Masariku, dipimpin oleh Sertu Yudhi, memperlihatkan bahwa membangun bangsa bukan melulu soal senjata tetapi tentang mendengarkan, menyapa, dan memanusiakan.

Dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang berlangsung hangat, para prajurit tak sekadar berdialog. Mereka menyambut masyarakat dengan tangan terbuka, lalu melakukan aksi nyata: memborong seluruh hasil bumi yang dibawa warga dari ladang. Dari ubi hingga sayur-mayur, semua dibeli habis tanpa tawar-menawar. Sebuah bentuk dukungan moral dan ekonomi yang menggetarkan hati.

"Kami bukan hanya menjaga, kami ingin hadir sebagai saudara, " ujar Sertu Yudhi sambil memanggul hasil panen warga.

Langit Mumugu pagi itu bukan hanya menyaksikan jual beli, tetapi juga menyaksikan lahirnya ikatan emosional antara rakyat dan tentara. Tawa anak-anak, senyum ibu-ibu, dan obrolan hangat yang bersahaja semua membaur dalam satu pesan kuat: TNI hadir dengan hati.

Pemimpin Bicara: TNI Bukan Sekadar Penjaga, Tapi Pemantik Harapan

*Komandan Satgas Yonif 733/Masariku" Letkol Inf Julius Jongen Matakena**, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun relasi sosial yang kokoh dan produktif.

"Kami datang bukan hanya untuk keamanan, tetapi juga untuk ikut membangun. Karena membangun Papua butuh sinergi dan kepercayaan, "⁶ tegasnya.

Kepercayaan itu terlihat jelas dari reaksi warga. Kehadiran TNI kini tak lagi dipandang dengan jarak, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar Mumugu. Sebuah narasi baru sedang ditulis narasi tentang kehadiran aparat yang mengangkat, bukan menekan.**

Pangkoops Habema: TNI Hadir dengan Cinta

Kegiatan Komsos ini juga mendapat apresiasi penuh dari Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menyebutnya sebagai langkah cerdas dan berani dalam membangun jembatan hati.

"Apa yang dilakukan Satgas Yonif 733/Masariku adalah bentuk kepekaan dan kemanusiaan. Memborong hasil bumi bukan sekadar membantu ekonomi, tetapi menciptakan rasa memiliki dan kebersamaan yang sangat mahal harganya, "* tutur Pangkoops dengan penuh bangga.

Papua Tak Pernah Sendiri

Dari Pelabuhan Amor, dari ladang-ladang kecil di Mumugu, hingga ke titik-titik pedalaman lainnya kisah ini menyebar sebagai bukti bahwa Papua tak pernah sendiri. Ada tangan-tangan kokoh dari prajurit bangsa yang siap menopang, bukan sekadar menjaga, tetapi juga **menghidupkan harapan**.

-Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |