Walet Sakti Menabur Senyum: Prajurit Satgas 644 Hangatkan Hati Anak-Anak Walaik

5 hours ago 2

WALAIAK - Di tengah kesunyian lembah dan bukit Papua, suara riang anak-anak kembali menggema. Tawa itu lahir bukan dari permainan modern atau hiburan mahal, melainkan dari sebuah perhatian tulus: kunjungan prajurit Satgas Yonif 644/Walet Sakti Pos Walaik yang datang membawa biskuit, permen, dan senyum penuh persaudaraan. Minggu (7/9/2025).

Hari itu, suasana Kampung Walaik berubah menjadi lebih hidup. Anak-anak berlarian menyambut kedatangan para prajurit yang dipimpin oleh Sertu Stevanus Evan Bright. Mereka tidak melihat prajurit sebagai sosok yang kaku dengan senjata di tangan, melainkan sahabat yang hadir dengan hati terbuka.

Hadiah Sederhana, Pesan yang Mendalam

Satu per satu anak-anak menerima bingkisan kecil dari prajurit. Camilan manis itu tampak sederhana, namun di baliknya tersimpan pesan yang dalam: kasih sayang, perhatian, dan harapan bahwa mereka tidak pernah sendiri.

Mata anak-anak berbinar, senyum mereka mengembang. Lebih dari sekadar menerima permen, mereka merasakan kehangatan bahwa ada tangan yang siap mendampingi dan hati yang peduli terhadap masa kecil mereka.

“Anak-anak di sini sangat antusias. Mereka sebenarnya tidak terlalu peduli dengan apa yang kami bagikan, tetapi mereka merasakan apa yang kami bawa yaitu kebersamaan, ketulusan, dan kehangatan, ” ujar Sertu Stevanus Evan Bright, Komandan Tim Pos Walaik.

Ia menambahkan, “Kebahagiaan bisa muncul dari hal paling sederhana. Kami ingin hadir sebagai sahabat, bukan hanya penjaga. Papua bukan sekadar medan tugas, tetapi rumah yang penuh cinta dan harus dijaga bersama.”

Tawa dan Cerita di Tengah Pegunungan

Setelah membagikan bingkisan, para prajurit ikut duduk bersama anak-anak, bercerita, bernyanyi, dan bermain. Di tengah alam Papua yang megah, tercipta harmoni yang tulus: pertemuan antara tentara dan rakyat, penjaga dan yang dijaga.

Momen sederhana ini membuktikan bahwa kedekatan tidak selalu lahir dari hal besar. Sebuah senyum, sepotong biskuit, atau pelukan ringan bisa menjadi jembatan yang menghubungkan dua dunia berbeda membawa pesan bahwa TNI selalu hadir dengan hati untuk rakyat.

Senyum Anak Papua, Barometer Keberhasilan

Makna kegiatan ini juga ditegaskan oleh Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, Menurutnya, prajurit di Papua ditugaskan bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan masyarakat, khususnya anak-anak, merasakan kehadiran negara yang penuh kepedulian.

“Operasi yang dijalankan prajurit kita adalah operasi yang mengedepankan hati. Senyum anak-anak adalah barometer keberhasilan kami. Apa yang dilakukan di Walaik adalah contoh nyata pengabdian tanpa batas, memastikan bahwa setiap anak Papua merasakan cinta dan perhatian dari negara, ” tegas Pangkoops.

Benih Persaudaraan di Tanah Damai

Kehadiran Satgas Yonif 644/Walet Sakti di Walaik membuktikan bahwa prajurit tidak hanya identik dengan medan tempur. Mereka juga bisa menjadi sahabat kecil yang menyalakan tawa, membangun kepercayaan, dan menabur benih kasih di tanah Papua.

Di balik loreng, tersimpan hati yang lembut. Di balik senjata, ada tangan yang siap mengelus kepala anak-anak dengan penuh kasih. Di Kampung Walaik, prajurit Walet Sakti telah meninggalkan jejak yang akan selalu diingat: senyum tulus yang menyalakan harapan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |