Soal Tarif Impor, Trump: Banyak Negara Ingin 'Cium Pantat Saya' untuk Negosiasi

1 week ago 6

loading...

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim banyak negara telah meneleponnya demi kesepakatan dagang. FOTO/iStock

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim banyak negara telah meneleponnya dan ingin 'mencium pantat saya untuk membuat kesepakatan' setelah ia melepaskan perang tarif yang telah menjungkirbalikkan perdagangan global.

Pernyataan tersebut dilontarkan dalam sebuah pidato di acara makan malam Komite Kongres Partai Republik. Namun, Trump tidak merinci negara mana saja, tapi mereka meneleponnya dan mengatakan, "tolong, pak, biarkan saya membuat kesepakatan, saya akan melakukan apa saja, saya akan melakukan apa saja, pak."

Trump mengungkapkan pekan lalu bahwa dia melakukan panggilan produktif dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, yang mengatakan kepada saya bahwa "Vietnam ingin memangkas tarif mereka menjadi nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS."

Tak hanya itu, Trump juga berbicara tentang panggilan telepon dengan Presiden Korea Selatan untuk membahas masalah perdagangan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menemuinya di Ruang Oval. Di luar itu, Gedung Putih belum merilis catatan panggilan telepon dan yang ingin menciumm pantatnya.

Dalam pidatonya, Trump juga mengejek anggota parlemen AS yang mencoba merebut kembali kekuasaan legislatif untuk memberlakukan tarif dengan mengatakan bahwa Kongres payah dalam bernegosiasi dan dia tahu apa yang dia lakukan.

"Saya tahu apa yang saya lakukan. Saya tahu apa yang saya lakukan, dan Anda juga tahu apa yang saya lakukan. Itulah mengapa Anda memilih saya," ujar Trump dilansir dari Times Of India, Kamis (10/4/2025).

Trump dikenal sering menggunakan kata-kata kasar dan hiperbola tanpa memperhatikan fakta, namun pernyataannya yang terbaru membuat marah beberapa pengikutnya yang mengatakan bahwa tidak sepantasnya seorang presiden menggunakan bahasa seperti itu.

"Itu bukan cara yang tepat untuk membicarakan negara lain. Semua taktik negosiasinya dapat berbalik melawannya, dan rakyat Amerika akhirnya akan membayar semua kesombongannya," tulis seorang pendukung di X.

(nng)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |