PAPUA BARAT DAYA - Suasana Minggu pagi di Kampung Kamat terasa berbeda. Jemaat yang hendak melaksanakan ibadah di gereja tampak lebih tenang, sebab di sekitar rumah ibadah berdiri tegak sejumlah prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/Surabaya (SBY). Kehadiran mereka bukan sekadar menjalankan tugas pengamanan, tetapi juga menghadirkan rasa aman, nyaman, dan damai bagi masyarakat yang tengah beribadah. Minggu (31/08/2025).
Kegiatan pengamanan ini menjadi bukti bahwa prajurit TNI tidak hanya berperan menjaga kedaulatan perbatasan, namun juga turut melindungi kehidupan sosial dan spiritual warga. Seusai ibadah, para prajurit tak langsung kembali ke pos. Mereka melanjutkan agenda dengan Bimbingan Komunikasi Sosial (Binkomsos) bersama masyarakat setempat.
Dalam forum sederhana namun penuh kehangatan itu, prajurit Marinir mengajak warga untuk terus memelihara kebersamaan, semangat persatuan, serta kepedulian antarwarga. Pesan yang disampaikan tidak sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya membangun ikatan emosional yang kuat antara TNI dan masyarakat perbatasan.
Suasana semakin cair ketika Satgas membagikan paket sembako kepada warga Kampung Kamat. Senyum tulus terlihat dari wajah masyarakat yang menerima bantuan. Bagi sebagian warga, sembako itu adalah uluran tangan yang meringankan beban kebutuhan harian. Bagi prajurit, momen itu adalah kesempatan mempererat persaudaraan.
Komandan Satgas menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari misi TNI untuk selalu hadir sebagai solusi.
“Kami tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga ingin tumbuh dan hidup bersama masyarakat. Dengan berbagi, kami berharap bisa semakin mempererat hubungan TNI dan rakyat, karena sejatinya kami adalah bagian dari mereka, ” ungkapnya.
Sejumlah tokoh masyarakat pun menyampaikan rasa syukur. Menurut mereka, apa yang dilakukan prajurit Yonif 10 Marinir merupakan cerminan nyata kepedulian.
“Kami merasa aman ketika beribadah, dan kami juga sangat berterima kasih atas sembako yang diberikan. Kehadiran TNI membuat kami merasa tidak sendiri, ” tutur seorang tokoh jemaat dengan penuh haru.
Kegiatan yang menyatukan pengamanan, silaturahmi, dan kepedulian sosial ini menggambarkan wajah humanis prajurit Marinir di tanah perbatasan. Lebih dari sekadar penjaga kedaulatan, mereka hadir sebagai sahabat, pelindung, sekaligus mitra masyarakat dalam mengarungi kehidupan sehari-hari.
(PenSatgas Yonif 10 Marinir SBY)