Perusahaan Rusia Kehilangan Minat ke Mata Uang Asing, Rubel Menguat 7 Bulan Beruntun

14 hours ago 3

loading...

Permintaan valas di kalangan perusahaan Rusia turun tajam, ketika laporan dari bank sentral menerangkan bahwa, pembelian korporat untuk mata uang asing pada bulan Juni turun ke level terendah. Foto/Dok RT, Getty

JAKARTA - Permintaan valas di kalangan perusahaan Rusia turun tajam, ketika laporan dari bank sentral menerangkan bahwa, pembelian korporat untuk mata uang asing pada bulan Juni turun ke level terendah dalam hampir satu tahun. Bank sentral mengaitkan penurunan ini dengan kekuatan rubel Rusia yang terus menerus.

Sebagai informasi Rubel terpantau bergerak stabil, usai menguat selama tujuh bulan berturut-turut terhadap dolar AS. Menurut bank sentral, lonjakan mata uang ini dimulai pada bulan Desember 2024, yang menandai reli yang berkelanjutan di tengah kondisi moneter yang lebih ketat.

Bahkan pada tengah pekan kemarin mata uang ini sempat melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun, diperdagangkan di bawah 75 terhadap dolar, sebelum rubel turun kembali ke 77,89 di akhir pekan. Baca Juga: Cadangan Internasional Rusia Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Rp11.137 Triliun

Regulator mengaitkan ketahanan rubel dengan kebijakan moneter yang ketat – khususnya suku bunga acuan yang tinggi, hingga terus meningkatkan daya tarik aset Rusia bagi baik bisnis maupun individu. Mereka juga mencatat bahwa volatilitas pasar mata uang menyusut, dengan latar belakang ketegangan geopolitik.

Pada bulan Juni, klien korporat membeli mata uang asing senilai 1,6 triliun rubel (USD20,5 miliar), menurut Tinjauan Risiko Pasar Keuangan Bank Rusia. Angka tersebut sekitar setengah dari volume rata-rata bulanan yang tercatat pada tahun 2024 dan menandai level terendah sejak Juli tahun lalu. Angka bulan Juni juga sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Mei.

"Penurunan permintaan terjadi di tengah kebijakan moneter ketat Bank Rusia," kata bank sentral.

Baca Juga: Dolar AS Keok, Rubel Rusia Melesat ke Level Tertinggi dalam 2 Tahun

Read Entire Article
Masyarakat | | | |