Banyuwangi Barat - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat menerima kunjungan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Banyuwangi, Suwito, di ruang kerja Kepala Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat di Jalan Jaksa Agung Suprapto 34 Banyuwangi, pada Selasa (15/4/2025).
Dalam kunjungannya, Suwito menjelaskan pentingnya sinergi antara DPRD dan Perhutani dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah, terutama yang berkaitan dengan kelestarian hutan.
“Sebagai anggota DPRD, saya sangat konsern terhadap terciptanya kelestarian hutan. Alhamdulillah, saya diterima dengan baik oleh Kepala KPH Banyuwangi Barat, dan sambutannya sangat luar biasa, ” kata Suwito.
“Kami di Fraksi Gerindra ingin memastikan bahwa setiap program pemerintah di bidang kehutanan dan kelestarian hutan benar-benar membawa perubahan. Jika program itu berhasil, maka masyarakat akan tersenyum, bukan karena terpaksa, tetapi karena mereka merasakan dampak positifnya, ” katanya dengan penuh keyakinan.
Setelah meninjau langsung kondisi kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Suwito mengapresiasi pengelolaan hutan yang dilakukan.
“Dari apa yang saya lihat di lapangan dan penjelasan Kepala KPH, pengelolaan hutan oleh Perhutani sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kawasan hutan sangat bagus, dengan tegakan hutan yang rapat, dan pengelolaannya selalu melibatkan masyarakat sekitar melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), ” jelas Suwito.
Selain itu, Suwito juga menekankan pentingnya pelayanan terhadap masyarakat. Sebagai wakil rakyat, anggota DPRD memiliki kewajiban untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya.
Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, Muklisin, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Banyuwangi dan merasa sangat terhormat atas kunjungan ini. Ini merupakan bukti sinergitas Perhutani KPH Banyuwangi Barat dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan, ” ujarnya.
Dalam pengelolaan hutan, lanjut Muklisin, Perhutani selalu melibatkan masyarakat. “Dari sisi ekonomi, masyarakat dilibatkan sebagai pesanggem untuk menanam palawija di sela-sela tanaman pokok kehutanan, bekerja di persemaian, menyadap getah, serta membantu dalam kegiatan tebangan. Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan lahan di bawah tegakan (PLDT) untuk menanam porang, empon-empon, serta mengelola wisata di kawasan hutan melalui kerjasama yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ” jelas Muklisin.
Muklisin menjelaskan bahwa pengelolaan hutan berkelanjutan yang dilakukan oleh Perhutani mencakup aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. “Tujuannya adalah menjaga keberlanjutan sumber daya hutan, sambil memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan, ” pungkasnya.@Red.