Pemprov Jakarta Impor Sapi Australia demi Jaga Stabilisasi Harga Daging

15 hours ago 2

loading...

Upaya menjaga stabilisasi harga daging, Pemprov Jakarta melalui Dharma Jaya mengimpor sapi Australia sebanyak 5.000 ekor yang datang secara bertahap. Foto: Ist

JAKARTA - Upaya menjaga stabilisasi harga daging, Pemprov Jakarta melalui Dharma Jaya mengimpor sapi Australia sebanyak 5.000 ekor yang datang secara bertahap.

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, impor ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperluas jaringan bisnis sekaligus meningkatkan pendapatan perusahaan dan secara langsung turut memperkuat distribusi pangan di wilayah Jakarta.

Baca juga: Alasan Daging Sapi Australia Berkualitas dan Kaya Nutrisi

“Ini sebuah terobosan yang kami lakukan di tahun 2025. Untuk tahap pertama kita impor sapi hidup sebanyak 500 ekor dari Australia, tahap kedua di bulan Juni. Target tahun 2025 ini kita akan impor 5.000 sapi dari Australia,” ujar Raditya, Rabu (7/5/2025).

Pada tahun ini, Dharma Jaya telah mendapatkan izin impor dari pemerintah sebanyak 5.000 ekor jenis Sapi Bakalan atau Sapi Potong (Brahman Cross/BX) yang dinilai cocok memenuhi kebutuhan sehari-hari protein hewani yang dibutuhkan warga Jakarta.

Menurut dia, peran penting dalam sistem peternakan nasional dengan terus mendorong pengembangannya agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global.

Saat ini, 500 Sapi BX sudah tiba di RPH Serang, Banten untuk dilakukan proses penggemukkan selama 3 bulan. Setelah mencapai bobot ideal, sapi-sapi tersebut akan dijual ke sejumlah RPH seperti Cakung, Serang, Bogor, dan Sukabumi.

Plt Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov Jakarta terus memperkuat strategi ketahanan pangan melalui BUMD pangan, termasuk Perumda Dharma Jaya.

Salah satu langkah strategis yang kini dilakukan adalah impor Sapi Bakalan dari Australia yang dinilai efektif dalam menjaga pasokan protein hewani bagi masyarakat ibu kota, khususnya menjelang momentum Hari Raya Iduladha.

“Ini bagian dari strategi 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Dengan adanya impor sapi, Pemprov Jakarta ingin memastikan warga Jakarta memiliki akses terhadap protein hewani yang cukup dan terjangkau, apalagi menghadapi momen besar seperti Iduladha,” ungkap Eli.

Pemilihan Australia sebagai negara asal impor didasarkan pada faktor kedekatan geografis dan efisiensi biaya logistik. “Saat ini baru dari Australia, negara lain memang potensial, tapi butuh penjajakan dan kajian, terutama soal ongkos kirim dan waktu tempuh,” katanya.

Eli juga menyampaikan bahwa kebutuhan hewan kurban di Jakarta saat Iduladha bisa mencapai lebih dari 63.000 ekor, terutama sapi dan domba.

Adanya impor sejak awal, Dharma Jaya diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan permintaan tersebut. “Kalau stok aman, harga terkendali, dan tentunya kualitas pun kita jaga. Semua daging yang beredar harus bebas dari bahan berbahaya. Ini yang terus kita dorong di seluruh rantai pasok pangan Jakarta,” ujarnya.

(jon)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |