Cold Storage Perlu Dibangun di Timur Indonesia untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional

14 hours ago 4

loading...

Pembukaan International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo yang digelar di JiEXPO, Rabu (7/5/2025). FOTO/IST

JAKARTA - Upaya Presiden Prabowo dalam menjaga ketahanan pangan nasional bisa terhambat jika fasilitas penyimpanan belum tersedia secara merata, khususnya di kawasan timur Indonesia. Karena itu, perlu dibangun sarana prasana untuk mendukung adanya cold storage di wilayah Indonesia Timur.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Cold Chain Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia, Tejo Mulyono, dalam seminar pembukaan International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo yang digelar di JiEXPO, Rabu (7/5/2025). Ia menyoroti bahwa pembangunan fasilitas cold storage di kawasan timur Indonesia masih minim, salah satunya disebabkan oleh masalah infrastruktur listrik.

"Masalahnya soal jaringan listrik yang masih suka naik turun di Timur Indonesia. Ini menjadi kendala untuk pembangunan cold storage," ungkap Tejo.

Menurutnya, pemerataan ketahanan pangan tidak akan terwujud tanpa didukung sarana dan prasarana yang memadai, termasuk jaringan listrik yang stabil. Ketersediaan cold storage sangat penting untuk menjaga kesegaran produk pangan, khususnya di wilayah kepulauan yang jauh dari pusat distribusi utama.

Pameran IISM 2025 yang berlangsung pada 7–10 Mei ini menghadirkan 250 perusahaan dari berbagai negara dan ditargetkan menarik 30 ribu pengunjung. Kegiatan ini diharapkan mampu mempercepat transformasi sistem rantai dingin Indonesia agar menjadi lebih cerdas, efisien, dan kompetitif secara global.

"Pameran seperti IISM dan Indonesia Cold Chain Expo, serta pameran pendamping lainnya sangat penting sebagai platform pertukaran pengetahuan, kemitraan, dan komitmen terhadap kualitas yang dibutuhkan oleh industri pangan dan logistik nasional," kata Tejo.

Pelaksana kegiatan, PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), turut menekankan pentingnya sistem rantai dingin terintegrasi, seiring dengan meningkatnya ekspor produk makanan laut dan daging serta kebutuhan domestik atas jaminan keamanan pangan dan distribusi yang efisien.

Direktur WAKENI, Sofianto Widjaja, menyebut bahwa pameran rantai dingin dan logistik ini merupakan momentum penting untuk membangun dan memperkuat ekosistem rantai dingin di Indonesia.

"Pameran ini merupakan langkah strategis dan ajakan kolektif bagi pelaku usaha untuk bertransformasi bersama, khususnya dalam proses bisnis yang terkait dengan penyimpanan dan distribusi produk pangan serta barang mudah rusak, baik di Indonesia maupun di pasar global," kata Sofianto.

Dalam IISM Expo, pengunjung dapat menjumpai berbagai produk makanan laut dan daging segar maupun beku, termasuk protein alternatif dan daging nabati yang telah bersertifikasi halal dan siap ekspor. Inovasi yang ditampilkan meliputi sistem pendingin berbasis Internet of Things (IoT), unit pembeku dengan kendali jarak jauh, hingga infrastruktur hemat energi yang cocok diterapkan di wilayah kepulauan.

Sementara itu, di ajang Warehousing & Storage Handling Expo, solusi pergudangan modern turut dipamerkan, seperti sistem pelacakan inventaris berbasis teknologi dan peralatan penanganan material terkini. Semua ini ditujukan untuk memperkuat rantai pasok nasional dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.

(abd)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |