PANGKEP SULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah strategis menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis, di pelataran Stadion Andi Mappe, Pangkep.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pangkep, H. Abd Haris, menyatakan bahwa gerakan ini bekerja sama dengan Bulog serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi lonjakan harga yang biasanya terjadi menjelang Ramadan akibat meningkatnya permintaan masyarakat.
"Kita bekerja sama dengan Bulog dan beberapa UMKM di Kabupaten Pangkep untuk menjaga harga tetap stabil dan memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, " ujar Haris pada Rabu (26/2).
Dalam Gerakan Pangan Murah ini, berbagai komoditas pangan dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Beberapa di antaranya adalah beras medium seharga Rp 60.000 per 5 kg, minyak goreng Rp 15.000 per liter, gula pasir Rp 17.500 per kg, bawang merah Rp 28.000 per kg, bawang putih Rp 20.000 per ½ kg, dan asam Rp 13.000 per ½ kg.
Untuk menghindari penimbunan dan memastikan distribusi yang merata, pemerintah menetapkan batasan pembelian bagi masyarakat. Setiap orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 10 kg beras dan 2 liter minyak goreng. Langkah ini diharapkan dapat membantu lebih banyak warga memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Menariknya, beras yang dijual dalam kegiatan ini merupakan produk asli dari Kabupaten Pangkep. Namun, untuk saat ini, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog belum tersedia dalam program ini.
Antusiasme masyarakat terhadap Gerakan Pangan Murah cukup tinggi. Warga berbondong-bondong datang ke lokasi sejak pagi untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah dibandingkan di pasaran. Mereka merasa terbantu dengan adanya program ini, terutama dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok yang sering terjadi menjelang Ramadan.
Dengan adanya program ini, Pemkab Pangkep berharap dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dalam penyediaan bahan pangan.
Ke depan, pemerintah berencana untuk terus menggelar kegiatan serupa, terutama di momen-momen krusial seperti menjelang hari besar keagamaan. Dengan demikian, kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Pangkep dapat tetap terjaga.( Herman Djide)