MAGELANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Magelang terus berkomitmen memberikan pembinaan kemandirian kepada warga binaannya melalui berbagai kegiatan positif dan produktif. Salah satu program yang tengah dijalankan adalah pelatihan keterampilan pembuatan keranjang dari tali plastik bekas.
Hal ini tidak hanya menjadi sarana pemberdayaan ekonomi, tetapi juga sekaligus bentuk nyata dari upaya daur ulang dan pelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan tali plastik bekas yang biasanya dianggap limbah, warga binaan diajarkan cara mengolahnya menjadi produk bernilai guna dan bernilai jual.
Kegiatan ini bekerja sama dengan CV. Matahari Cahaya Swastika dan dibimbing oleh petugas Lapas Magelang, para warga binaan belajar dari tahap dasar, mulai dari pemilihan bahan, teknik penganyaman, hingga penyelesaian akhir yang menghasilkan keranjang-keranjang dengan desain menarik dan fungsional.
Keranjang hasil karya mereka nantinya dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga atau dijual sebagai produk kerajinan tangan.
Kepala Lapas Magelang Agung Supriyanto, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para warga binaan dalam mengikuti kegiatan ini, Jum'at (20/6/2025).
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan positif. Melalui pelatihan seperti ini, warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga semangat untuk memulai hidup yang lebih baik setelah bebas nanti, ” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang berkelanjutan.
“Kami ingin mereka keluar dari sini tidak hanya dengan masa hukuman yang selesai, tetapi juga dengan bekal mental dan keterampilan yang cukup untuk hidup mandiri dan berkontribusi di masyarakat, " terangnya.
Program ini bukan sekadar kegiatan harian, tetapi juga bagian dari upaya Lapas Magelang dalam menanamkan nilai kemandirian, kreativitas, dan tanggung jawab kepada warga binaan.
Diharapkan, keterampilan yang mereka pelajari dapat menjadi bekal berharga saat kembali ke tengah masyarakat, sehingga mampu hidup lebih mandiri dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu.
(Humas Lapas Magelang)