Nduga, Papua - Semangat kebersamaan dan iman tampak nyata di halaman Gereja GKI Betel Nduga, saat proses pembangunan Patung Yesus Kristus memasuki tahap penting: pengukiran jubah anggun yang menjadi simbol kasih dan kemuliaan. Jum'at (3/10/2025).
Di bawah terik matahari, prajurit Satgas Yonif 733/Masariku bersama para pekerja lokal bekerja dengan penuh ketelitian, mengukir setiap lekukan jubah agar tampak hidup dan megah. Tahap ini menjadi momen krusial setelah sebelumnya dilakukan proses pembentukan dasar tubuh patung melalui pencampuran semen dan pembentukan struktur utama.
Setiap sapuan semen dan pahatan halus menggambarkan dedikasi tinggi para prajurit dan warga yang terlibat. Tak hanya soal teknik, pengerjaan ini juga menyimpan makna spiritual mendalam menghadirkan karya iman yang diharapkan menjadi ikon kebersamaan dan perdamaian bagi masyarakat Nduga.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menyampaikan bahwa pengerjaan jubah ini bukan sekadar proses fisik, melainkan bentuk pengabdian rohani dan kasih kepada masyarakat.
“Tahap pengukiran jubah ini kami maknai sebagai simbol kemuliaan dan kasih Yesus Kristus yang menyelimuti umat-Nya. Melalui karya ini, kami berharap dapat mempersembahkan sesuatu yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga meneguhkan iman masyarakat Nduga, ” ujarnya dengan penuh haru.
Warga sekitar turut hadir di lokasi, memberikan dukungan moral dan membantu kebutuhan logistik selama proses pengerjaan. Kehadiran mereka memperlihatkan kuatnya rasa memiliki dan kebersamaan dalam mewujudkan simbol iman bersama.
Proses pembangunan Patung Yesus ini kini semakin mendekati bentuk sempurna. Nantinya, patung ini diharapkan menjadi landmark rohani sekaligus sumber inspirasi bagi seluruh masyarakat Nduga, menguatkan semangat persaudaraan, perdamaian, dan cinta kasih di Tanah Papua.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono