Patung Kasih di Tanah Nduga: Satgas Yonif 733/Masariku dan Warga Bangun Simbol Perdamaian

2 weeks ago 13

Nduga, Papua - Di tengah hamparan alam Nduga yang masih menyimpan banyak kisah perjuangan dan harapan, berdiri sebuah karya yang lahir dari tangan-tangan penuh ketulusan. Satgas Yonif 733/Masariku, bersama masyarakat Gereja GKI Betel di Kenyam, bahu-membahu membangun Patung Yesus yang diyakini akan menjadi simbol kasih dan perdamaian bagi seluruh umat di tanah Papua. Kamis (2/10/2025).

Hari ini, para prajurit menanggalkan sejenak senjata mereka, menggantinya dengan cangkul, semen, dan pasir. Pekerjaan dilanjutkan dengan pencampuran material dan penguatan struktur patung, dilakukan dengan ketelitian tinggi agar bangunan ini kokoh berdiri dan menjadi warisan spiritual bagi generasi mendatang.

Namun lebih dari sekadar konstruksi fisik, patung ini menyimpan makna mendalam: sebuah simbol persatuan dan cinta kasih yang terjalin dari keringat dan kerja sama antara TNI dan warga lokal. Di bawah terik matahari Nduga, tak ada sekat antara prajurit dan rakyat semuanya bergotong royong dalam semangat yang sama: menghadirkan mercusuar iman dan perdamaian.

“Pembangunan ini adalah bukti nyata bahwa kita bekerja bersama demi menghadirkan simbol kasih Tuhan di tengah jemaat. Kami ingin patung ini menjadi pengingat bahwa persatuan dan kasih adalah pondasi kehidupan, ” ujar Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena.

Letkol Julius menegaskan, Patung Yesus yang sedang dibangun ini bukan hanya monumen keagamaan, tetapi juga penanda sejarah kebersamaan antara TNI dan masyarakat Nduga dalam membangun kedamaian yang berkelanjutan.

Inisiatif mulia ini mendapat apresiasi tinggi dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menilai langkah Satgas Yonif 733/Masariku sebagai wujud nyata peran TNI sebagai agen kemanusiaan dan perekat sosial di Papua.

“Tugas TNI di Papua tidak hanya menjaga keamanan fisik, tetapi juga menghadirkan kedamaian spiritual. Pembangunan Patung Yesus ini adalah simbol bahwa TNI membawa berkat dan harapan bagi umat, ” tegasnya.

Mayjen Lucky menambahkan, kemanunggalan TNI dan rakyat mencapai makna tertinggi ketika mereka bergotong royong membangun rumah ibadah.

“Ketika prajurit dan warga bersatu membangun tempat suci, di situlah tercipta kekuatan sejati bangsa. Patung ini akan menjadi pengingat bahwa cinta dan kebersamaan mampu mengatasi segala perbedaan, ” ujarnya.

Kini, Patung Yesus di Gereja GKI Betel Nduga mulai berdiri tegak bukan hanya sebagai karya arsitektur, tetapi sebagai lambang kasih, harapan, dan perdamaian yang lahir dari hati rakyat dan prajurit. Ia menjadi saksi bahwa di tanah Papua, kedamaian dibangun bukan dengan kekuatan senjata, melainkan dengan cinta dan kebersamaan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |