YAHUKIMO - Di jantung Papua Pegunungan, di mana akses layanan dasar masih menjadi kemewahan, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir menunjukkan bahwa kehadiran TNI tak hanya berarti pertahanan tetapi juga pengabdian kemanusiaan. Pada Senin, 14 Juli 2025, prajurit dari Pos Kesehatan Satgas menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Kampung Logpon, Kabupaten Yahukimo, sebagai bentuk kepedulian nyata di tengah keterbatasan.
Sejak pagi, warga berdatangan dengan berbagai keluhan kesehatan. Mulai dari demam, nyeri sendi, luka ringan, hingga gangguan kulit, semua ditangani dengan sabar oleh para prajurit. Obat-obatan yang dibawa menjadi harapan bagi mereka yang selama ini nyaris tak tersentuh layanan medis.
Namun kegiatan ini bukan semata tentang pengobatan. Di bawah tenda lapangan sederhana, para prajurit juga memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat, kebersihan lingkungan, dan pencegahan penyakit. Edukasi ini menjadi bekal penting bagi masyarakat yang hidup jauh dari pusat layanan kesehatan.
“Kami datang bukan hanya untuk menyembuhkan fisik, tetapi juga untuk membangun semangat hidup sehat. Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendiri, ” ujar salah satu prajurit kesehatan dengan penuh empati.
Komandan Satgas, Letkol Marinir Siswanto, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pendekatan teritorial yang mengedepankan empati dan kedekatan dengan rakyat.
“Inilah cara kami membangun jembatan hati dengan masyarakat. Pelayanan kesehatan ini adalah bentuk nyata TNI hadir dan peduli, ” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang memuji langkah humanis tersebut sebagai bagian dari transformasi TNI di wilayah-wilayah rawan.
“Satgas Yonif 1 Marinir telah menunjukkan bahwa tugas TNI bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga menjadi pelayan kemanusiaan. Ini adalah wajah sejati TNI kuat di medan, lembut di hati, ” ungkap Mayjen Lucky.
Kegiatan seperti ini mencerminkan semangat “TNI Bersama Rakyat”, membuktikan bahwa negara hadir hingga ke titik paling ujung republik. Di tengah sunyi dan keterbatasan, prajurit TNI menjadi harapan yang nyata bukan hanya dengan senjata, tetapi dengan obat, senyum, dan ketulusan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono