Mahasiswa Baru USG Didorong Jadi Problem Solver di Era AI

3 hours ago 1

loading...

Dirjen Dikti Kemendiktisaintek Prof. Khairul Munadi memberikan kuliah umum pada kegiatan PKKMB di Kampus A Universitas Sunan Gresik (USG), Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Kamis (18/9/2025). FOTO/IST

GRESIK - Ribuan mahasiswa baru Universitas Sunan Gresik (USG) mendapat pesan inspiratif dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof. Khairul Munadi. Pesan itu disampaikan dalam kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus A USG, Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur, Kamis (18/9/2025).

Di hadapan sekitar 2.500 mahasiswa angkatan pertama USG, Khairul menegaskan bahwa bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dimanfaatkan untuk menyiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045. "Anak-anak muda inilah yang akan menentukan arah bangsa. Jangan sekadar jadi penonton, tapi jadilah penggerak," ujarnya.

Menurutnya, di era digitalisasi saat ini, mahasiswa mendapatkan begitu banyak kemudahan dalam mengakses sumber pengetahuan. Namun, tidak hanya potensi dan kemudahan yang dihadapi, namun jiuga ada berbagai ancaman dan tantangan yang dihadapi.

"Potensi era digital harus kita maksimalkan sehingga kita harus bisa menyesuaikan bagaimana cara belajar yang sebetulnya. Dulu, itu kita berusaha bagaimana menguasai sumber pengetahuan, tapi sekarang sumber pengetahuan bisa dihasilkan instan. Tantangannya bukan lagi apa yang kita tahu tentang sesuatu, tapi bagaimana kita belajar. Learning how to learn," katanya.

Khairul Munadi mengatakan, kampus bukan hanya tempat belajar teori atau tempat duduk manis di kelas untuk mendengarkan kuliah, tetapi kampus harus menjadi simbol pengetahuan, pusat penciptaan pengetahuan inovasi dan dampak sosial.

"Kemendiktisaintek memunculkan konsep Kampus Berdampak. Mahasiswa harus menjadi poblem solver, bukan hanya sebagai penghafal teori. Dan kalian tidak salah pilih kampus dengan semangat para pengelolanya, USG: kokoh, melesat, mendunia," ujarnya.

Menurutnya, di era Artificial Intelligence (AI), ada keterampilan yang harus dibangun sejak sekarang. Pertama literasi data. Perlu kemampuan membaca, menganalisis, dan mengunakan informasi (big data) di dunia digital. Kedua, literasi teknologi. Mahasiswa perlu untuk mengetahui prosesnya sehingga bisa melakukan verifikasi mana yang benar dan salah.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |