loading...
Ratusan orang yang membawa foto kerabat mereka dan bendera Israel berdemonstrasi untuk menuntut kelanjutan kesepakatan pertukaran tahanan dan sandera antara Hamas dan Israel, diakhirinya perang dan kembalinya warga Israel dari Gaza di Yerusalem Barat pada
TEL AVIV - Puluhan keluarga sandera Israel memberi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu waktu 24 jam untuk membatalkan keputusan pemutusan listrik ke Gaza.
Mereka beralasan keputusan tersebut membahayakan nyawa kerabat mereka yang ditahan di daerah kantong itu, menurut Anadolu.
Menurut situs web berita Ibrani Walla, puluhan keluarga tawanan yang ditahan di Gaza mengirim surat peringatan mendesak kepada Netanyahu, Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar, dan Menteri Energi Eli Cohen kemarin malam.
Mereka menuntut pembatalan segera pemutusan pasokan listrik ke Gaza, dengan peringatan jika permintaan mereka tidak dipenuhi, mereka akan mengajukan petisi ke Mahkamah Agung, otoritas peradilan tertinggi di negara itu, dalam waktu 24 jam.
Keluarga-keluarga tersebut, melalui pengacara mereka, memperingatkan Netanyahu, Sa'ar, dan Cohen bahwa penghentian pasokan listrik ke Gaza menimbulkan bahaya langsung bagi orang-orang yang mereka cintai.
Walla juga melaporkan surat tersebut merujuk pada posisi tentara pendudukan Israel, yang menganggap pasokan listrik penting untuk mencegah penyakit yang dapat mengancam kesejahteraan para tawanan.
Israel mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka telah menetapkan untuk memutus aliran listrik ke Jalur Gaza "segera", meskipun aliran listrik telah terputus selama lebih dari 16 bulan, sejak dimulainya genosida Israel pada bulan Oktober 2023.
(sya)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya