Geger Ayam Gelonggongan Disuntik Air Kotor, Menko Zulhas Kaget

1 week ago 14

loading...

Pemerintah menanggapi isu daging ayam di pasar yang disuntik air kotor untuk meningkatkan bobot. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan alias Zulhas membantah isu daging ayam di pasar yang disuntik air kotor untuk meningkatkan bobot. Dia memastikan daging ayam yang dijual halal dan bisa dinikmati (toyib).

Kendati membantah kabar tersebut, nampak Zulhas baru mengetahui praktik manipulasi yang diduga dilakukan oleh sejumlah pedagang pasar. Hal ini terlihat dari ekspresi Zulhas yang kaget dan tak percaya ketika dikonfirmasi wartawan.

“Hah? nggak ada, nggak ada, ayam semua pengusaha yang disini dijamin garansi 100 persen halal, Toyib,” ujar Zulhas saat ditemui di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

Baca Juga

Lebih Dulu Ayam atau Telur? Ini Jawaban Ilmiahnya

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) itu memastikan pelaku usaha di sektor peternakan tidak melakukan tindakan penipuan tersebut. Karena itu daging ayam yang disuplai di pasar diyakini aman untuk dikonsumsi.

“Semua pengusaha-nya sudah di sini (pertemuan). Jalannya mereka usahanya tahunan, puluhan tahun ya, jadi tidak ada semua aman, halal, bersih dan toyib,” paparnya.

“Waduh, gak ada itu isu-isu nanti ditangkap polisi kalau ada yang begitu-begitu ya, ini semua pengusaha ayam disini lengkap semua ini ayam, halal, toyib pokoknya semua bisa dikonsumsi Insya Allah terjamin,” beber dia.

Di lain sisi, Zulhas memastikan pasokan ayam dan telur selama Ramadhan dan Lebaran 2025 mencukupi. Bahkan, harga kedua komoditas pangan ini tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Untuk memenuhi stok ayam dan telur selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini, Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengumpulkan sejumlah pelaku usaha di bidang peternakan di gedung Kementerian Perdagangan Selasa (4/3/2025).

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah dan pelaku usaha bersepakat menambah stok ayam dan telur, termasuk menjaga harga agar tidak melebihi HET. Adapun, harga eceran tertinggi ayam Rp40.00 per kilogram (Kg).

Read Entire Article
Masyarakat | | | |