PAPUA - Di pelosok pegunungan Papua, di Kampung Mamba yang terpencil dan penuh tantangan, senyuman haru seorang ibu dan anaknya menjadi simbol dari sebuah harapan baru. Pada Jumat (23/5/2025), Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan menghadirkan sentuhan kemanusiaan yang tak ternilai melalui pelayanan kesehatan langsung kepada warga, di tengah keterbatasan fasilitas dan situasi keamanan yang tidak selalu bersahabat.
Di Pos Mamba Kotis, suasana berubah menjadi klinik darurat. Sepuluh personel Satgas, dipimpin oleh Lettu Ckm. dr. Indra Sitepu, bahu-membahu memberikan layanan medis gratis kepada masyarakat. Salah satu warga yang menerima layanan adalah Mama Monika Tipagau bersama putranya. Dengan penuh empati, dokter memeriksa si kecil yang duduk tenang di sisi ibunya, menciptakan momen kehangatan di antara bentang dingin Pegunungan Tengah Papua.
“Tantangan terbesar kami bukan hanya keterbatasan alat medis, tetapi juga menjangkau masyarakat di tengah ancaman KKB. Namun, justru karena itulah kami hadir di sini untuk membawa rasa aman dan harapan, ” jelas dr. Indra Sitepu.
Penyakit yang ditemui beragam: dari hernia, luka infeksi akibat lingkungan yang kurang higienis, hingga nyeri punggung karena aktivitas fisik berat sehari-hari. Kondisi yang umum namun tak mudah diatasi tanpa kehadiran layanan medis memadai.
Mama Monika, dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca, mengungkapkan rasa terima kasihnya:
“Puji Tuhan, Tentara selalu ada bantu kami. Sa bingung mau ke mana waktu anak sa sakit. Tapi mereka ada. Mereka tolong kami.”
Di balik loreng dan senjata, ada hati yang berjuang. TNI bukan hanya penjaga batas negara, tapi juga penjaga kehidupan. Di wilayah yang jauh dari jangkauan, mereka adalah tangan negara yang menyentuh langsung denyut nadi rakyat.
Prajurit bukan hanya mengamankan, tetapi juga mengobati. Mereka adalah sahabat, saudara, bahkan harapan bagi masyarakat Papua.
Dengan penuh ketulusan, Satgas Yonif 500/Sikatan membuktikan bahwa operasi militer tidak selalu berarti kekuatan bersenjata, tetapi juga operasi kemanusiaan yang menyentuh hati.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono