PAPUA - Di pelosok Papua yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan, Pos Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 142/KJ menjelma menjadi tempat harapan baru bagi masyarakat. Tak sekadar markas militer, pos ini kini menjadi ruang pelayanan kemanusiaan tempat di mana prajurit hadir bukan hanya dengan senjata, tapi dengan hati. Kamis 31 Juli 2025.
Dalam suasana yang jauh dari hiruk-pikuk kota, para prajurit Satgas menunjukkan sisi lain dari tugas mereka. Mereka tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga merawat luka, mendengar keluh kesah, dan memberi pelayanan kesehatan secara cuma-cuma bagi warga sekitar. Misi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tapi juga sahabat rakyat.
“Kami tidak pernah menyangka tentara bisa seramah dan sepeduli ini, ” ujar seorang warga dengan mata berkaca-kaca. “Mereka melayani tanpa pilih kasih. Kami datang, mereka terima dengan hangat.”
Kepercayaan ini tumbuh dari sikap tulus dan pendekatan humanis yang konsisten ditunjukkan para personel Satgas. Dari pemeriksaan kesehatan ringan, penanganan penyakit, hingga edukasi soal kebersihan dan gaya hidup sehat, semua dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan.
Danpos Agengen Yonif 142/KJ, Letda Inf Destianto Kusuma, mengungkapkan bahwa pelayanan yang mereka berikan adalah bentuk nyata dari tanggung jawab moral sebagai bagian dari rakyat.
“Tugas kami tidak hanya menjaga perbatasan, tapi juga menjaga kehidupan. Ketika masyarakat datang kepada kami untuk berobat, itu adalah kehormatan besar bagi kami, ” ujarnya haru, Rabu (31/7/2025).
Apresiasi terhadap peran Satgas 142/KJ juga datang dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menilai apa yang dilakukan para prajurit ini sebagai cerminan nyata dari semangat TNI yang hadir untuk dan bersama rakyat.
“Ini bukti bahwa TNI adalah bagian tak terpisahkan dari rakyat. Mereka bukan hanya menjaga batas negara, tapi juga merajut kasih, membangun kepercayaan, dan memberikan harapan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa di tengah keterbatasan, ” ujarnya.
Pelayanan dari Pos Satgas 142/KJ bukan hanya menyentuh aspek fisik, tapi juga menyentuh batin masyarakat. Di tengah keterbatasan, mereka hadir membawa kehangatan, perhatian, dan ketulusan menjadikan loreng TNI sebagai simbol kepedulian, bukan ketakutan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono