Buka Puasa Enak tapi Enggak Bikin Lemes? Ini Tipsnya dari Dokter!

22 hours ago 7

loading...

Puasa adalah momen spiritual sekaligus tantangan fisik, terutama dalam menjaga keseimbangan nutrisi tubuh. Foto/MNC Media

JAKARTA - Puasa adalah momen spiritual sekaligus tantangan fisik, terutama dalam menjaga keseimbangan nutrisi tubuh. Selama berpuasa, kadar gula darah cenderung menurun sepanjang hari. Setelah lebih dari 12 jam tidak makan dan minum, godaan untuk langsung menyantap makanan manis dan berlemak saat berbuka memang sulit dihindari.

Makanan tradisional seperti kolak, es buah, es campur, atau gorengan menjadi makanan berbuka puasa favorit untuk sebagian orang-orang. Rasanya yang manis dan menyegarkan seolah menjadi hadiah setelah menahan lapar dan haus.

Namun, tahukah kamu bahwa makanan dan minuman dengan indeks glikemik (GI) tinggi seperti ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat? Hal ini dilansir dari YouTube Yava Bali, Dokter Andrew mengungkapkan tingginya kadar gula yang tinggi dan berbahaya untuk tubuh.

“Ketika kamu berpuasa Kadar gula darah akan terus menurun sepanjang hari dan biasanya kamu akan mulai berbuka Puasa dengan makanan dengan kadar GI tinggi seperti kolak, es campur, es buah, permen, atau gorengan, ataupun teh dengan banyak gula reguler,” tuturnya dalam unggahan video YouTube Yava Bali berjudul ‘Tips Mengelola Gula Darah Selama Ramadan: Tetap Berenergi & Sehat!’.

Baca Juga: Manfaat Granola yang Diam-diam Luar Biasa, Kamu Wajib Tahu!

Setelah lonjakan karena makanan dengan GI yang tiggi tersebut, tubuh justru dapat mengalami penurunan kadar gula darah secara drastis, yang dikenal sebagai sugar crash. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, mengantuk, dan bahkan mudah marah setelah berbuka. Hal ini tentu bukan kondisi ideal, apalagi jika kamu masih harus melaksanakan ibadah tarawih atau aktivitas lainnya di malam hari.

“Meskipun makanan dan minuman itu traditional dan lezat namun tetap menyebabkan peningkatan Kadar gula darah lalu turun mendadak menyebabkan crash,” jelasnya.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |