PAPUA - Di pelosok Papua yang rawan bencana, langkah sigap dan penuh kepedulian datang dari barisan penjaga perbatasan dan pemimpin daerah. Pada Kamis (10/7/2025), Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile Yonif 733/Masariku bersama Wakil Bupati Nduga, Yoas Beon, turun langsung meninjau jalur vital yang rawan longsor di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga.
Jalan tersebut bukan sekadar akses biasa ia menjadi nadi utama distribusi logistik, layanan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan pokok masyarakat. Namun, curah hujan tinggi dan kontur tanah yang labil membuat jalur ini rentan longsor, menimbulkan ancaman nyata bagi keselamatan warga.
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung langkah-langkah mitigasi bencana bersama pemerintah daerah.
“Kami berkomitmen membantu pemda dalam memetakan titik-titik rawan longsor serta menyiapkan langkah preventif demi keselamatan masyarakat. Ini adalah bagian dari tugas kami sebagai garda terdepan, ” ujarnya.
Wakil Bupati Nduga, Yoas Beon, turut mengapresiasi inisiatif dan keterlibatan aktif prajurit TNI di lapangan.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Satgas Yonif 733/Masariku. Dengan kerja sama ini, kami lebih siap menghadapi risiko dan mengambil langkah cepat dalam penanganan darurat, ” katanya.
Selain survei langsung terhadap titik-titik rawan, personel Satgas dan aparat pemerintah juga berdialog dengan warga Kampung Mumugu. Mereka mendengar langsung keluhan warga, menampung aspirasi terkait kondisi infrastruktur, serta memberikan edukasi ringan terkait kesiapsiagaan bencana. Momen ini memperkuat kehadiran TNI sebagai mitra strategis dan mitra hati masyarakat.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi atas sinergi ini.
“Apa yang dilakukan Satgas Yonif 733/Masariku bersama Pemda Nduga merupakan cerminan pengabdian tulus. Tugas TNI tidak hanya menjaga batas negara, tetapi juga melindungi jiwa dan membantu masyarakat di setiap jengkal tanah Papua. Ini adalah wujud nyata TNI yang responsif, solutif, dan humanis, ” tegasnya.
Sinergi di Kampung Mumugu menunjukkan bahwa keamanan dan kesejahteraan adalah dua sisi yang tak terpisahkan. Di garis depan, prajurit tidak hanya siaga terhadap ancaman luar, tetapi juga hadir sebagai pelindung masyarakat dari ancaman alam. Melalui kolaborasi ini, harapan pun terus dirajut untuk Papua yang lebih aman, tangguh, dan bermartabat.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono