loading...
Asam urat selama ini identik dengan penyakit usia lanjut. Kini keluhan pegal berkepanjangan, sendi kaku, hingga nyeri ringan menyerang kelompok usia produktif. Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Asam urat selama ini identik dengan penyakit yang menyerang usia lanjut. Namun dalam beberapa tahun terakhir, keluhan seperti pegal berkepanjangan, sendi kaku, hingga nyeri ringan justru semakin sering dialami oleh kelompok usia produktif . Fenomena ini menandai adanya pergeseran pola risiko, seiring dengan perubahan gaya hidup modern yang semakin minim aktivitas fisik dan penuh tekanan.
Dokter dan pemerhati kesehatan mencatat, meningkatnya kasus asam urat di usia 25–45 tahun tidak terjadi tanpa sebab. Pola kerja yang menuntut duduk terlalu lama, kurang olahraga, konsumsi makanan tinggi purin, jam makan tidak teratur, serta stres kronis menjadi faktor utama yang memicu gangguan metabolisme purin dalam tubuh. Akibatnya, kadar asam urat dapat meningkat tanpa disadari, bahkan sebelum muncul gejala yang jelas. Baca juga: Kenali Gejala Asam Urat di Leher, Nyeri Punggung hingga Leher Kaku
Ironisnya, banyak keluhan awal asam urat pada usia produktif sering disalahartikan sebagai kelelahan biasa. Pegal setelah bekerja, sendi terasa kaku saat bangun tidur, atau nyeri ringan setelah aktivitas fisik kerap diabaikan. Padahal, kondisi tersebut bisa menjadi sinyal awal ketidakseimbangan kadar asam urat yang jika dibiarkan berpotensi berkembang menjadi gangguan sendi yang lebih serius.
“Di usia aktif, tubuh memang masih kuat beradaptasi, sehingga gejala asam urat sering tidak disadari. Justru di sinilah pentingnya kesadaran preventif, bukan menunggu keluhan parah,” ujar seorang praktisi kesehatan.
Pendekatan pencegahan kini semakin ditekankan sebagai strategi utama menjaga kesehatan sendi. Selain mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik, pemenuhan nutrisi harian yang tepat juga berperan penting dalam mendukung metabolisme tubuh. Nutrisi alami dinilai lebih mudah diterima sebagai bagian dari gaya hidup jangka panjang, terutama bagi individu dengan mobilitas dan aktivitas tinggi.
















































