loading...
Tentara bayaran AS menyaksikan seorang bocah Palestina berusia lima tahun ditembak dan dibunuh tentara Israel yang menembaki para pencari bantuan. Foto/X
JALUR GAZA - Seorang pensiunan tentara Amerika Serikat (AS) yang bekerja sebagai tentara bayaran di lokasi distribusi bantuan di Gaza mengatakan ia menyaksikan seorang bocah Palestina berusia lima tahun ditembak dan dibunuh tentara Israel yang menembaki para pencari bantuan. Pembunuhan brutal itu hanya beberapa saat setelah bocah itu mengucapkan terima kasih atas makanan yang diperolehnya.
Anthony Aguilar, yang bertugas di militer AS selama 25 tahun, mengatakan dalam wawancara pada hari Selasa (29/7/2025) bahwa membagikan kisah mengerikan tersebut, yang terjadi di lokasi bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), “sangat emosional bagi saya untuk melewatinya” karena “dehumanisasi” terhadap warga Palestina.
“Saya ingin mengatakan kepada rakyat Amerika dan rakyat Israel …. Warga sipil di Gaza yang mendapatkan makanan, mereka kelaparan, mereka bukan binatang, mereka diperlakukan seperti binatang,” ujar dia kepada UnXeptable, platform oleh ekspatriat Israel “untuk menyelamatkan demokrasi Israel,” menurut situs webnya.
Di samping gambar-gambar di layar, Aguilar menggambarkan kejadian pada 28 Mei ketika Amir kecil "berdiri... bersama orang banyak."
"Tapi dia berjalan mendekat dan... dia seperti berjalan ke arah saya dan mengulurkan tangannya. Awalnya saya pikir dia ingin makan lagi atau apalah dan saya merasa tidak enak karena saya tidak punya apa-apa, tapi saya seperti, oh, saya tidak punya apa-apa. Dan dia mengulurkan tangannya, jadi saya memanggilnya untuk datang. Saya bilang, kemarilah," kenang Aguilar.
Dia mengatakan, “Amir mengulurkan tangan dan dia memegang tangan saya dan mencium tangan saya. Dia mencium tangan saya dan berkata, Shukran (Terima Kasih)."
Tidak Memakai Sepatu
Aguilar mengatakan, “Terlihat di gambar bahwa anak laki-laki kecil ini tidak memakai sepatu, pakaiannya melorot karena dia sangat kurus."
"Saya meletakkan tangan saya di bahu kirinya dan menatapnya, dan dia juga menatap saya. Kami saling menatap mata, dan saya berkata kepadanya, orang-orang peduli. Kamu manusia dan orang-orang peduli padamu. Dunia peduli," ujar dia.
Ia menunjukkan, “Amir tidak membawa sekotak makanan, melainkan hanya setengah karung beras yang ia temukan di tanah, satu karung rusak, setengah karung kacang lentil yang ia temukan di tanah."
Aguilar mengatakan anak laki-laki itu "berterima kasih kepada kami."