MAGELANG - Sebanyak 250 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Magelang telah mengikuti rangkaian skrining dan asesmen rehabilitasi narkotika dengan menggunakan dua instrumen penting: formulir ASSIST (Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test) dan ASI Full Version (Addiction Severity Index Full Version).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rehabilitasi pemasyarakatan yang dilaksanakan melalui kolaborasi antara Lapas Magelang dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Magelang. (02/08/2025).
Skrining pertama dilakukan dengan formulir ASSIST, sebuah instrumen yang digunakan untuk mendeteksi tingkat keterlibatan seseorang dalam penyalahgunaan alkohol, rokok, dan narkotika.
Formulir ini memungkinkan untuk menilai sejauh mana seseorang terlibat dalam penggunaan zat-zat tersebut dan menentukan apakah individu tersebut membutuhkan program rehabilitasi lebih lanjut.
Setelah skrining dengan ASSIST, WBP yang terindikasi membutuhkan rehabilitasi lebih lanjut kemudian menjalani asesmen dengan ASI Full Version. ASI Full Version adalah alat asesmen yang lebih mendalam dan komprehensif untuk menilai tingkat ketergantungan narkoba seseorang, termasuk dampaknya pada aspek psikologis, fisik, sosial, dan hukum.
Proses asesmen ini melibatkan wawancara rinci dengan setiap WBP untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, tingkat kecanduan, serta masalah-masalah lain yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika.
Kepala Lapas Kelas IIA Magelang, Agung Supriyanto, menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan dari BNNK Magelang dalam mewujudkan pemasyarakatan yang berorientasi pada pemulihan dan reintegrasi sosial.
“Program ini merupakan bagian dari upaya Lapas dalam mendukung pemulihan para WBP yang memiliki permasalahan penyalahgunaan narkotika. Dengan skrining dan asesmen awal yang akurat, kami dapat menentukan pendekatan rehabilitasi yang sesuai, ” ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari dengan melibatkan tim asesmen terpadu dari BNNK Magelang serta petugas Lapas Magelang. Kegiatan skrining dan asesmen ini menjadi awal dari rangkaian pelaksanaan program rehabilitasi pemasyarakatan yang akan berlangsung secara bertahap. Diharapkan, melalui pendekatan berbasis pemulihan ini, para WBP dapat kembali ke masyarakat dengan lebih siap dan bebas dari ketergantungan narkotika.
(Humas Lapas Magelang)