Ukraina Mengarak 2 Tawanan Perang China Pendukung Rusia, Ini Respons Beijing

2 days ago 5

loading...

Ukraina mengarak dua tawanan perang China pendukung Rusia ke hadapan kamera pers, membuat malu Beijing. Foto/via NDTV

KYIV - Ukraina mengarak dua tawanan perang China yang ditangkap di Donetsk timur setelah penyangkalan Beijing.

Dengan berkurangnya dukungan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Rusia meningkatkan serangannya dengan dukungan China secara diam-diam, pilihan bagi Kyiv pun semakin menipis.

Setelah penyangkalan langsung China terhadap warganya yang berperang mendukung Rusia, Ukraina memutuskan untuk mengambil beberapa tindakan drastis.

Dengan persetujuan Presiden Volodymyr Zelensky, militer Ukraina memutuskan untuk memamerkan warga negara China yang ditangkap sebagai tawanan perang atau PoW dalam konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun di Ukraina.

Mengungkapkan identitas tawanan perang dan memamerkannya di depan wartawan dan kamera media dianggap sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional. Namun Kyiv tetap memutuskan untuk melakukannya—hanya untuk membuktikan bahwa Beijing salah.

Minggu lalu, Presiden Zelensky mengatakan bahwa ada 155 warga negara China yang berperang melawan Kyiv di wilayah Ukraina.

Dia menegaskan bahwa Rusia telah menyeret China ke dalam perang dan mengecam Beijing karena diam-diam membiarkan warganya direkrut oleh tentara Moskow, yang kemudian memberi mereka pelatihan tempur.

Dia juga mengatakan bahwa Kyiv memiliki rincian sedikitnya 155 warga negara China yang saat ini bertempur dalam perang tersebut dan dua di antaranya bahkan ditangkap di Donetsk timur—sebuah klaim yang dibantah Beijing.

Reaksi China Malu

Dalam respons-nya kepada Presiden Zelensky, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, "Kami ingin menegaskan kembali bahwa China bukanlah pemrakarsa krisis Ukraina, dan China juga bukan pihak yang berpartisipasi."

Read Entire Article
Masyarakat | | | |