PAPUA - Di balik rimbunnya pegunungan Papua, ada kisah perjuangan petani Beoga yang jarang terdengar. Berlimpahnya hasil bumi belum tentu berarti kemakmuran, sebab akses pasar yang sulit sering membuat jerih payah mereka tak berbuah manis. Namun, hari ini berbeda. Para petani tak lagi mengkhawatirkan siapa yang akan membeli panen mereka—Satgas Yonif 700 Koops Habema hadir, membeli hasil bumi mereka, dan menghadirkan senyum harapan.
Sabtu (29/03/2025), di bawah komando Lettu Inf Rahmadanu, prajurit Pos Beoga berinisiatif memborong langsung hasil panen petani lokal. Bukan hanya transaksi ekonomi, tetapi juga bentuk kepedulian nyata, menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian.
"Kami tidak lagi khawatir mencari pembeli. Hasil panen kami laku dengan harga yang layak, dan itu sangat berarti bagi keluarga kami, " ujar seorang petani dengan mata berbinar.
Lebih dari Jual Beli, Ini Tentang Harapan
Tangan-tangan kasar yang terbiasa menggenggam cangkul kini menggenggam rezeki, wajah-wajah letih kini berseri-seri. Setiap lembar uang yang diterima bukan sekadar hasil transaksi, tetapi juga bentuk penghargaan bagi jerih payah mereka.
Pangkoops Habema menegaskan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan hanya soal keamanan, tetapi juga tentang kesejahteraan rakyat.
"Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Setiap hasil bumi yang kami beli adalah bentuk nyata kepedulian. Kami tidak hanya menjaga wilayah, tetapi juga menjaga harapan, " tegasnya.
Di tengah keterbatasan akses dan sulitnya medan Papua, TNI menjadi jembatan yang menghubungkan petani dengan kesejahteraan. Hari ini, Beoga tidak hanya menyaksikan transaksi jual beli, tetapi juga lahirnya harapan baru yang lebih besar dari sekadar hasil bumi.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono