PAPUA - Di tengah lanskap Papua yang indah namun penuh tantangan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menunjukkan perannya sebagai garda terdepan dalam mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Mengemban amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020, TNI hadir tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai fasilitator pembangunan dan jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. (Kamis, 6 Maret 2025).
Tiga Pilar Tugas TNI di Papua
Sebagai tindak lanjut dari Inpres 9/2020, TNI memiliki tiga tugas utama di Papua, yaitu:
- Menjaga stabilitas keamanan agar pembangunan dapat berjalan lancar.
- Mendukung pemerintah daerah dalam penyediaan layanan dasar bagi masyarakat.
- Membangun komunikasi sosial yang inklusif untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Tugas-tugas ini diwujudkan melalui penempatan satuan tugas (satgas) di berbagai wilayah Papua, yang secara aktif berkontribusi dalam menciptakan stabilitas dan kondusivitas daerah.
Menjaga Keamanan, Melawan Ancaman Separatis
Keamanan adalah pondasi utama pembangunan. TNI memahami hal ini dan terus berupaya menciptakan kondisi yang aman bagi seluruh masyarakat Papua. Namun, tantangan di lapangan tetap ada. Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), yang sebelumnya dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM), masih menjadi ancaman nyata bagi stabilitas kawasan.
Salah satu peristiwa yang mengguncang keamanan terjadi pada Senin (5/8/2024), ketika Glen Malcolm Conning, seorang warga negara Selandia Baru yang bekerja sebagai pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service, menjadi korban pembunuhan oleh OPM. Tindakan brutal ini tidak hanya mengganggu stabilitas keamanan tetapi juga mengancam nyawa tenaga asing yang berkontribusi dalam pembangunan Papua.
Sebagai bentuk respons cepat, TNI berhasil melakukan evakuasi jenazah Pilot Glen, tenaga kesehatan, guru, dan balita pada Selasa (6/8/2024). Yang luar biasa, misi penyelamatan ini dilakukan tanpa adanya permintaan dari keluarga korban maupun Pemerintah Selandia Baru—murni sebagai aksi kemanusiaan.
Tak hanya itu, keberhasilan TNI dalam membebaskan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada 21 September 2024 juga menjadi prestasi luar biasa yang mendapat apresiasi luas. Hal ini membuktikan bahwa TNI memiliki kapabilitas, strategi, dan komitmen tinggi dalam menjaga keamanan serta melindungi warga negara, baik dari dalam maupun luar negeri.
Membangun Papua Melalui Sinergi dan Pendekatan Sosial
Selain menjaga keamanan, TNI juga aktif mendekatkan diri kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Panglima Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan pentingnya pendekatan ini:
"Keamanan merupakan fondasi penting bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Papua. TNI dan Polri memahami betul hal ini, dan terus berupaya menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah Papua. Tidak hanya fokus pada penindakan terhadap kelompok separatis, TNI juga aktif membangun hubungan baik dengan masyarakat melalui kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dengan sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, percepatan pembangunan di Papua dapat terwujud dengan lebih optimal."
Dengan pendekatan yang profesional, responsif, dan adaptif, TNI tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga membangun masa depan Papua yang lebih aman, maju, dan sejahtera.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono