Rusia Rayakan Konfrontasi Trump dan Zelensky

2 weeks ago 9

loading...

Rusia rayakan konfrontasi Trump dan Zelensky. Foto/X/@esjesjesj

WASHINGTON - Pemerintah Rusia dan sekutu Presiden Vladimir Putin memuji Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden J.D. Vance setelah perdebatan sengit mereka dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuan di Gedung Putih pada hari Jumat.

Selama pertemuan tersebut, Trump mengkritik Zelensky karena "tidak menghormati" dan memperingatkannya, "Anda tidak berhak mendikte apa yang seharusnya kami rasakan. Anda mempertaruhkan Perang Dunia III." Trump memberi tahu Zelensky bahwa ia telah memberinya wewenang untuk bernegosiasi tetapi mendesaknya untuk mencapai kesepakatan atau mengambil risiko kehilangan dukungan AS. "Anda tidak punya kartu," kata Trump.

Pertemuan yang menegangkan itu dengan cepat memicu reaksi, dengan pengamat Amerika yang mengungkapkan kemarahan. Sementara itu, media pemerintah Rusia dan pendukung Putin merayakan konfrontasi tersebut.

Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Rusia, menggunakan Telegram untuk memuji Trump karena menghadapi Zelensky. Medvedev menggambarkan pertemuan itu sebagai "tamparan keras di pergelangan tangan" bagi pemimpin Ukraina itu, menuduh Zelensky mempermainkan ancaman Perang Dunia III.

"Untuk pertama kalinya, Trump mengatakan yang sebenarnya kepada badut kokain itu di hadapannya," tulis Medvedev, merujuk pada Zelensky, dilansir munsifdaily.

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

Ia menambahkan bahwa AS harus menghentikan bantuan militer ke Ukraina, dengan menyebutnya sebagai bagian dari "mesin Nazi."

Media pemerintah Rusia RT meliput konfrontasi tersebut, dengan menulis, "Zelensky duduk dengan tangan di antara kedua kakinya saat Presiden dan Wapres AS memukulinya." Media tersebut menggambarkan pertemuan itu sebagai teguran publik terhadap Zelensky oleh Trump dan Wakil Presiden Vance.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengklaim bahwa Trump dan Vance menunjukkan pengendalian diri yang luar biasa, dengan menyatakan bahwa merupakan "keajaiban" bahwa mereka tidak berhadapan langsung dengan Zelensky.

Sementara para pemimpin Eropa terus mendukung Zelensky, Perdana Menteri Hongaria yang pro-Rusia, Viktor Orban, memuji sikap Trump. Orban menyatakan dukungannya terhadap Trump, dengan mengatakan bahwa Presiden AS itu "berani untuk perdamaian," meskipun ada tentangan. "Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah menciptakan perang," tulis Orban di media sosial.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |