Rosita di Beoga: Bukti TNI Tak Hanya Menjaga Perbatasan, Tapi Juga Harapan

1 month ago 11

PAPUA - Dari ujung timur Nusantara, di dataran tinggi Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, hadir kisah hangat tentang kepedulian dan solidaritas. Di tengah tantangan medan dan dinamika keamanan yang tak selalu bersahabat, prajurit Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 732/Banau hadir tak hanya sebagai penjaga batas negara, tetapi juga sebagai sahabat rakyat. Salah satu wujud nyata kehadiran mereka adalah lewat kegiatan bertajuk “Borong Hasil Tani (ROSITA)” yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025 di Pasar Milawak.

Dipimpin oleh Sertu Risal Umalekhoa, bersama sejumlah personel Pos Beoga, kegiatan ini dilakukan dengan cara memborong langsung hasil kebun masyarakat lokal seperti ubi, sayuran segar, buah-buahan, dan aneka tanaman pangan lainnya untuk dijadikan bahan konsumsi sehari-hari di pos. Namun lebih dari sekadar transaksi, kegiatan ini menjadi jembatan empati antara TNI dan masyarakat Beoga yang selama ini hidup dalam keterbatasan dan jarak geografis.

“Kami ingin membantu masyarakat agar tetap semangat bertani meski akses terbatas dan situasi keamanan kadang berubah-ubah. Dengan membeli hasil pertanian mereka, kami ingin hadir sebagai bagian dari solusi, ” ujar Sertu Risal.

TNI di Tengah Rakyat, Bukan Sekadar Penjaga Tapal Batas

Inisiatif Rosita ini bukanlah agenda formal yang penuh protokol. Ia lahir dari semangat kemanusiaan prajurit-prajurit di garis depan. Komandan Satgas Yonif 732/Banau, Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi, S.H., mengapresiasi gerakan tersebut sebagai bagian dari pendekatan teritorial yang humanis.

“Kegiatan Rosita mencerminkan bahwa TNI hadir bukan hanya dengan senjata, tapi juga dengan empati. Ini bentuk nyata komunikasi sosial yang membangun kepercayaan dan memperkuat ketahanan masyarakat secara ekonomi dan sosial, ” tegasnya.

Dalam konteks Beoga yang terpencil dan jauh dari sentra ekonomi, kegiatan seperti ini sangat berdampak. Banyak warga yang selama ini kesulitan menjual hasil kebunnya karena terbatasnya pembeli dan akses ke pasar. Kehadiran prajurit sebagai pembeli langsung menjadi harapan baru.

Dari Pasar ke Hati Rakyat

Salah satu warga, Mama Yohana, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya saat seluruh dagangannya ludes diborong oleh para prajurit.

“Kami senang sekali. Biasanya kami jual hasil kebun sulit, kadang tidak laku. Tapi sekarang tentara datang bantu kami, beli semua. Kami merasa diperhatikan, kami tidak sendiri, ” tuturnya penuh rasa syukur.

Bagi Satgas Yonif 732/Banau, kegiatan semacam ini adalah bagian dari misi besar menjaga kedaulatan bangsa: bukan hanya dengan menjaga wilayah secara fisik, tapi juga dengan menjaga denyut ekonomi rakyat kecil, membangun kepercayaan, dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di daerah penugasan.

ROSITA bukan hanya program. Ia adalah harapan yang dipetik dari ladang, dibeli dengan ketulusan, dan dibawa pulang sebagai pesan damai dari perbatasan.

Redaktur: PenSatgas Yonif 732/Banau

Read Entire Article
Masyarakat | | | |