Rajut Damai di Koper: Satgas Yonif 500/Sikatan dan Masyarakat Papua Menyatu dalam Pelukan Persaudaraan

1 month ago 15

PAPUA - Dalam suasana Minggu yang teduh, jauh di pelosok Distrik Koper, sebuah peristiwa bermakna terjadi bukan soal senjata, bukan soal operasi militer, melainkan soal hati, empati, dan pengabdian. Sebanyak 12 personel Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan, dipimpin langsung oleh Lettu Inf. Diyan, menggelar anjangsana kemanusiaan ke rumah tokoh adat terkemuka, Bapak Paulus Sandegau, Kepala Suku yang dihormati di wilayah Koper.

Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Ia adalah simbol ketulusan TNI dalam merajut hubungan emosional dengan masyarakat Papua sebuah jembatan persaudaraan yang dibangun dengan kesederhanaan, kehadiran fisik, dan niat tulus membantu. Dalam kesempatan itu, personel Satgas membagikan paket sembako kepada warga sekitar TK Koper, menyentuh kebutuhan paling dasar yang sering luput dari perhatian di wilayah terpencil seperti ini.

“Kami tidak hanya datang membawa bantuan, tetapi juga membawa pesan damai dan persaudaraan. TNI selalu ada untuk rakyat, terlebih bagi saudara-saudara kami di Papua yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia, ” ujar Lettu Inf. Diyan dengan suara tenang namun penuh tekad.

Damai Itu Dibangun dari Percakapan, Pelukan, dan Kehadiran

Yang dilakukan Satgas bukan hanya membagikan sembako, tetapi mengikat hubungan sosial yang bermakna, berdialog dengan bahasa hati, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Distrik Koper. Semua disampaikan dalam bahasa yang membumi, agar tidak sekadar terdengar, tetapi bisa dirasakan.

Dalam sambutannya, Bapak Paulus Sandegau, dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan kehadiran TNI. Mereka sudah kami anggap seperti keluarga sendiri. Kami siap menjaga kampung bersama-sama demi anak cucu kita kelak, ” ujarnya tulus.

TNI Hadir Sebagai Sahabat, Bukan Sekadar Penjaga Perbatasan

Suasana anjangsana berubah menjadi perayaan kecil akan kebersamaan. Anak-anak berlarian tertawa, warga tersenyum, dan suasana kekeluargaan menghangatkan sore itu. Tak ada sekat antara prajurit dan rakyat, tak ada formalitas yang menghalangi keintiman, hanya ikatan sederhana: manusia bertemu manusia, berbagi, dan saling menjaga.

Bagi Satgas Yonif 500/Sikatan, kegiatan ini adalah bagian dari komitmen besar: mengabdi untuk rakyat, menjaga kedamaian, dan merawat kebhinekaan yang menjadi kekuatan utama Indonesia. Dalam setiap pelukan hangat dan genggaman tangan warga, tersimpan pesan kuat: Papua adalah Indonesia, dan TNI adalah bagian dari Papua.

Redaktur: PenSatgas Yonif 500/Sikatan

Read Entire Article
Masyarakat | | | |