loading...
Raja Charles terancam turun takhta hanya gegara surat dan terungkap saat membuat surat undang Presiden Donald Trump. Foto/ getty
JAKARTA - Surat Raja Charles kepada Presiden Donald Trump yang mengundangnya untuk kunjungan kenegaraan baru-baru ini diperlihatkan ke media. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, baru-baru ini diketahui menyerahkan surat dari Raja Charles kepada Trump di Gedung Putih.
Trump yang menerima kunjungan ke Inggris, menjadikan presiden AS sebagai pemimpin politik terpilih pertama di zaman modern yang dijamu untuk dua kunjungan kenegaraan oleh Raja Charles .
Dikutip Geo TV, Presiden Trump kemudian membuka dan membaca surat itu, sambil bercanda memeriksa apakah ada tanda tangan Raja, yang kemudian dia gambarkan sebagai "indah" dan ditunjukkan kepada kamera.
"Raja menulis surat kepada Presiden Trump untuk mengundangnya ke Inggris bukan karena Yang Mulia menginginkannya, tetapi karena Perdana Menterinya menganggap undangan tersebut demi kepentingan nasional," tulis sebuah artikel yang diterbitkan di Telegraph.
Artikel tersebut berbunyi "Begitu Starmer menyampaikan keinginan menterinya kepada Raja, Yang Mulia harus menurutinya."
“Raja tidak akan terseret ke dalam politik. Dia akan mengikuti saran Perdana Menterinya. Kunjungan kenegaraan merupakan bagian penting dari soft power. Dan hanya soft power yang tersisa,” kata seorang politisi senior dalam artikel The Telegraph.
Artikel itu mengatakan, "Jika Raja memang menolak, penolakan itu akan memicu krisis konstitusional – pengunduran diri Perdana Menteri dan Pemerintah, dan pemilihan umum untuk membahas masalah tersebut. Jika, setelah pemilihan tersebut, Starmer tetap menjabat dan Raja tetap menolak, maka hal itu dapat memaksa turun takhta."
Artikel itu berbunyi, "Untungnya, tidak ada raja yang mencoba mengabaikan keinginan pemerintahnya sejak abad ke-17, itulah sebabnya monarki menarik banyak rasa hormat."
(tdy)