Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!

6 hours ago 1

loading...

Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa para tentara bayaran asing yang membela Ukraina dianggap sebagai teroris berdasarkan hukum Rusia. Foto/Kremlin.ru

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa para tentara bayaran asing yang berperang membela Ukraina dianggap sebagai teroris berdasarkan hukum Moskow.

Dengan status teroris, para tentara bayaran asing tersebut tidak memiliki perlindungan hukum yang sama berdasarkan hukum internasional seperti tentara Ukraina biasa.

Peringatan itu disampaikan Putin saat berkunjung ke Wilayah Kursk. Itu merupakan kunjungan pertama sejak wilayah itu diserang dan diduduki sebagian oleh pasukan Ukraina.

Baca Juga

Ukraina Sepakati Gencatan Senjata selama 30 Hari dengan Rusia

Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan Staf Umum Rusia dan komandan militer pada hari Rabu, Putin menyatakan bahwa setiap tentara Ukraina atau tentara bayaran asing yang ditangkap di tanah Rusia dapat diperlakukan sebagai teroris berdasarkan hukum Rusia.

"Semua orang yang melakukan kejahatan terhadap penduduk sipil di wilayah Wilayah Kursk, berhadapan dengan Angkatan Bersenjata, lembaga penegak hukum, dan layanan khusus kami, adalah teroris sesuai dengan hukum Federasi Rusia," kata Putin.

"Begitulah cara Kantor Kejaksaan Agung Rusia dan Komite Investigasi mengkualifikasi tindakan mereka," paparnya, yang dilansir Russia Today, Kamis (13/3/2025).

Menurutnya, Rusia memperlakukan dan akan memperlakukan semua orang secara manusiawi, termasuk tawanan perang (POW), tetapi memperingatkan bahwa tentara bayaran tidak memiliki status hukum yang sama dengan pasukan reguler.

“Saya masih ingin mengingatkan Anda bahwa tentara bayaran asing tidak dilindungi oleh Konvensi Jenewa 1949 tentang POW,” kata orang nomor satu Rusia tersebut.

Wilayah Kursk Rusia yang berbatasan dengan Ukraina telah menghadapi serangan besar dari pasukan Kyiv pada Agustus 2024. Namun pasukan Rusia secara bertahap telah memukul mundur mereka dalam operasi yang telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |