loading...
Tariq Rodriguez bersama dua rekannya berkuda menuju Mekkah untuk berhaji. Foto/Turkiyetoday
MEKKAH - Tariq Rodriguez bersama dua sahabat lainnya yang berangkat dari Spanyol untuk melaksanakan ibadah haji selama beberapa bulan perjalanan dengan menunggang kuda.
Misi Rodriguez tentunya bukan perjalanan yang lazim dilakukan banyak orang. Tapi, dia melakukan itu mengemban banyak misi mulia.
Profil Tariq Rodriguez, Jemaah Haji Asal Spanyol yang Berkuda ke Arab Saudi
1. Menyusuri Rute Ibadah Haji Zaman Kejayaan Muslim Andalusia
Tariq Rodriguez bersama dua kawannya memulai perjalanan mereka dari Spanyol selatan dengan tujuan menelusuri kembali rute ziarah yang ditempuh oleh umat Muslim Andalusia 500 tahun yang lalu.
Dengan menunggang kuda, mereka menempuh perjalanan lebih dari 8.000 kilometer, melewati Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Kosovo, Makedonia Utara, Bulgaria, Yunani, dan Turki sebelum mencapai Arab Saudi.
Selama singgah di Sarajevo, para peziarah menjelajahi distrik Bascarsija yang bersejarah dengan menunggang kuda, yang menarik perhatian besar dari wisatawan dan penduduk setempat.
Ziarah yang menginspirasi ini tidak hanya menghidupkan kembali tradisi kuno tetapi juga menyoroti ikatan spiritual yang langgeng di antara umat Muslim dari seluruh dunia, saat mereka mengikuti jejak para leluhur mereka dalam perjalanan mereka untuk memenuhi salah satu tugas paling suci dalam Islam.
Baca Juga: Siapa Saja Elemen di Yaman yang Ingin Melemahkan Houthi?
2. Eksplorasi Jejak Kejayaan Islam
Misalnya ketika mereka singgah di Sarajevo, Tariq Rodriguez juga mengunjungi bangunan bersejarah era Ottoman dan berpose untuk difoto dengan orang-orang yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang perjalanan mereka.
Rombongan tersebut mengunjungi Masjid Haji di Sarajevo, tempat orang Bosnia biasanya singgah sebelum berangkat haji.
Mereka juga berbagi pengalaman mereka di media sosial, mendokumentasikan perjalanan dan pertemuan mereka di sepanjang jalan.
3. Mewujudkan Perjalanan Spiritual
Rodriguez mengungkapkan perjalanan ini adalah petualangan spiritual ini. Selama perjalanan, dia juga ditemani oleh Bouchaib Jadil, seorang pekerja konstruksi dari Spanyol, yang memberikan dukungan logistik dengan berjalan mendahului rombongan menggunakan mobil.
Banyaknya "keajaiban" yang mereka alami selama perjalanan dan bagaimana mereka menyadari bahwa ziarah mereka bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga spiritual dan misioner.
(ahm)