Prof. Mia Amiati: Membuat Kerak Telor

4 weeks ago 13

Jakarta - Kerak telor adalah salah satu makanan khas Betawi yang paling dicari dalam berbagai perhelatan kebudayaan.

Bukan hanya saat melahapnya, tapi banyak orang juga dengan antusias memandangi kelihaian penjual kerak telor saat memasak kerak telor, namun tidak banyak yang tahu bahwa setiap bahan dan langkah pembuatan kerak telor memiliki makna dan filosofi kepemimpinan.

Kerak telor, makanan khas Betawi, yang dibuat dari bahan-bahannya yang beragam, melambangkan filosofi suatu kepemimpinan, seperti ketan, telur, dan rempah-rempah, melambangkan perbedaan sifat individu yang disatukan oleh seorang pemimpin.

Proses memasaknya yang memerlukan waktu dan perhatian juga mencerminkan bagaimana seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil keputusan dan tidak terlalu lama berkuasa agar tidak “gosong” atau kehilangan dukungan.

Elaborasi:

  • Ketan:
Melambangkan pemimpin yang memiliki sifat kental dan memimpin keseluruhan rasa kerak telor.
  • Telur:
Melambangkan pemimpin yang menyatukan berbagai perbedaan individu dan sifat. Sifat kepemimpinan tersebut dikuatkan dengan kehadiran telur yang menyatukan. “Segala wawasan yang dipunya itu harus dikuatkan. Idealisme juga harus ada penguatnya supaya enggak lemah dan terlepas.
  • Waktu Memasak:
Jika terlalu cepat atau terlalu lama, kerak telor bisa gagal, melambangkan pemimpin yang harus bijaksana dalam mengambil tindakan dan tidak berlama-lama dalam kekuasaan.
  • Bumbu:
Penambahan bumbu yang beragam mencerminkan dinamika seorang pemimpin, ada yang tegas (pedas), ada yang ramah (gurih).
    Secara keseluruhan, kerak telor mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus mampu menyatukan perbedaan, mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat, dan memiliki sifat-sifat yang seimbang.

Sejarah Kerak Telor

Jika dilihat dari sejarahnya, dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu:

  1. Asal-usul: Kerak telor dipercaya berasal dari zaman kolonial Belanda, ketika orang Betawi menggunakan telur sebagai bahan makanan yang mudah didapat dan bergizi.
  2. Pengaruh budaya: Kerak telor dipengaruhi oleh budaya Cina dan Arab yang telah berinteraksi dengan masyarakat Betawi selama berabad-abad.
  3. Tradisi: Kerak telor telah menjadi tradisi makanan khas Betawi yang terus dipertahankan dan dikembangkan hingga saat ini.

Adapun filosofi dari kerak telor antara lain:

  1. Simbol kesederhanaan: Kerak telor merupakan makanan yang sederhana dan mudah dibuat, namun memiliki rasa yang lezat dan khas.
  2. Kekayaan budaya: Kerak telor merupakan salah satu contoh kekayaan budaya Betawi yang telah ada sejak lama.
  3. Perekat komunitas: Kerak telor sering disajikan pada acara-acara komunitas dan perayaan, sehingga menjadi simbol perekat komunitas Betawi.
  4. Simbol kesabaran: Membuat kerak telor memerlukan kesabaran dan ketelatenan, karena proses memasak telur harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya sempurna.
  5. Kreativitas: Kerak telor dapat dibuat dengan berbagai variasi rasa dan topping, sehingga memerlukan kreativitas dan inovasi dalam pembuatannya.
Read Entire Article
Masyarakat | | | |