Prancis Akan Akui Negara Palestina, Israel Sebut Itu Sebagai Semangat dan Kemenangan bagi Hamas

1 week ago 8

loading...

Prancis akan akui negara Palestina, Israel sebut itu sebagai semangat dan kemenangan bagi Hamas. Foto/X/QudsNen

PARIS - Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengecam pengumuman Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Paris akan mengakui negara Palestina pada bulan Juni, dengan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi "hadiah" untuk terorisme.

"Pengakuan sepihak terhadap negara Palestina fiktif, oleh negara mana pun, dalam kenyataan yang kita semua tahu, akan menjadi hadiah untuk teror dan dorongan semangat bagi Hamas," kata Saar pada X pada Rabu malam, dilansir Al Jazeera. Dukungan Prancis bagi negara Palestina juga bisa menjadi kemenangan bagi Hamas.

"Tindakan semacam ini tidak akan mendekatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan kita - tetapi sebaliknya: tindakan itu hanya akan semakin menjauhkan mereka", katanya.

Prancis akan menjadi anggota tetap pertama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengakui negara Palestina.

Prancis telah lama memperjuangkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, melanjutkan kebijakannya setelah serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas terhadap Israel.

Pada tahun 2023, Prancis melarang semua protes pro-Palestina, meskipun demonstrasi telah terjadi sejak saat itu.

Namun, pengakuan resmi Paris atas negara Palestina akan menandai perubahan kebijakan besar dan dapat membuat Israel marah, yang bersikeras bahwa langkah-langkah seperti itu oleh negara-negara asing masih terlalu dini.

Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis dapat mengakui negara Palestina “dalam beberapa bulan mendatang”.

Macron mengatakan kepada televisi France 5 pada hari Rabu bahwa ia bermaksud untuk menuntaskan langkah tersebut pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang konflik Israel-Palestina, yang akan diketuai bersama oleh negaranya dengan Arab Saudi pada bulan Juni.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |