Perbandingan Trofi Real Madrid vs Barcelona, 2 Piala yang Barca Tidak Punya sampai Bumi Kiamat

13 hours ago 3

Persaingan antara Real Madrid dan Barcelona tak hanya terjadi di atas lapangan, tetapi juga dalam hal jumlah trofi dan prestise yang menyertainya / Foto: real total

Persaingan antara Real Madrid dan Barcelona tak hanya terjadi di atas lapangan, tetapi juga dalam hal jumlah trofi dan prestise yang menyertainya. Kedua raksasa Spanyol ini telah mendominasi sepak bola Eropa selama puluhan tahun, namun ada dua trofi eksklusif yang hanya dimiliki Real Madrid dan tak akan pernah dimiliki Barcelona.

Kedua trofi yang dimaksud tersebut adalah trofi Centenario (100 Tahun) dan Super Ballon d'Or. Pada tahun 2002, Madrid dianugerahi Trofi Centenario oleh RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) untuk memperingati 100 tahun berdirinya klub tersebut.

Trofi ini diberikan sebagai bentuk penghargaan simbolik atas kontribusi besar Madrid terhadap sepak bola Spanyol dan dunia. Karena trofi ini bersifat peringatan satu abad klub, maka Barcelona tidak akan memiliki versi serupa setidaknya hingga mereka merayakan ulang tahun ke-100 mereka (yang sudah lewat pada 1999, tanpa penghargaan serupa).

Sementara Super Ballon d'Or merupakan trofi langka yang hanya dimiliki Madrid. Ini merupakan sebuah penghargaan yang hanya diberikan sekali sepanjang sejarah, yaitu pada tahun 1989 — kepada legenda Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.

Super Ballon d'Or dianugerahkan oleh France Football kepada pemain terbaik sepanjang masa dari Eropa. Kandidat kala itu termasuk Michel Platini dan Johan Cruyff, namun Di Stéfano mengalahkan mereka semua karena dominasinya bersama Real Madrid di era 1950–60-an.

Sampai saat ini, tidak ada pemain Barcelona yang pernah mendapatkan trofi ini, termasuk Lionel Messi, karena penghargaan tersebut memang belum pernah diadakan lagi. Walau Barcelona punya keunggulan di Copa del Rey dan dikenal dengan permainan atraktifnya, Real Madrid tetap unggul dalam aspek simbolik dan historis. Dua trofi istimewa yakni Trofi 100 Tahun dan Super Ballon d'Or, menjadi pengingat bahwa dominasi tak selalu diukur dari jumlah gelar, tapi juga dari pengaruh dan warisan yang ditinggalkan.