Penyelenggara Pendidikan di SMA Negeri 2 Bandar Dituding Terima Komisi Penjualan Seragam Olahraga

3 weeks ago 10

SIMALUNGUN - Pihak penyelenggara pendidikan SMA Negeri 2 Bandar selaku pihak penentu desain baju seragam olahraga bagi peserta didik tahun ajaran 2025-2026 ini, menjadi sorotan publik terkait mutu dan kualitas produk yang disediakan pihak supplier tidak sebanding dengan harga yang ditentukan Rp 250 Ribu.

Pasalnya, menurut keterangan nara sumber, pihak penyelenggara pendidikan di SMA Negeri 2 Bandar berdalih tidak mengetahui pihak supplier yang menyediakan pakaian seragam olahraga tersebut dan mengabaikan keluhan sejumlah orang tua atau wali murid terkait mutu dan kualitas pakaian itu.

Ketua Lembaga Sosial Masyarakat Peduli Anak Bangsa Cabang Kabupaten Simalungun W.H. Butar-butar menyampaikan, keprihatinan pihaknya terhadap keluhan orang tua peserta didik di SMA Negeri 2 Bandar saat dihubungi awak media melalui percakapan selular, Jumat (22/08/2025), sekira pukul 09.00 WIB.

"Sepatutnya, pihak penyelenggara pendidikan merespon dan menanggapi keluhan orang tua peserta didiknya tentang harga pakaian seragam olahraga Rp 250 Ribu tersebut tidak sebanding dengan mutu dan kualitas produknya, " ujar WH Butarbutar.

Ia juga mengatakan, sikap tidak berempati terhadap keluhan orang tua peserta didiknya di masa sulitnya perekonomian saat ini dan mustahil bila pihak penyelenggara pendidikan tersebut tidak memiliki andil dalam penentuan pakaian olahraga bagi peserta didiknya.

"Sikap tidak peduli pihak penyelenggara pendidikan di SMA Negeri 2 Bandar atas keluhan orang tua peserta didiknya sangat memprihatinkan. Akan kita dalami, apakah pihak penyelenggara pendidikan menerima komisi dari pihak Suppliernya, " tegas Ketua DPD LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun menutup penyampaiannya.

Sebelumnya diberitakan, pihak penyelenggara pendidikan dilarang untuk melakukan kutipan dana yang akan membebani orang tua atau wali siswanya dan pengadaan baju seragam olahraga dilakukan oleh pihak supplier tertentu.

Informasi diperoleh, sejumlah orang tua/wali murid mengungkapkan, keluhan rendahnya kualitas kain dengan harga Rp 250.000, - di SMA Negeri 2 Bandar, Nagori Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (14/08/2025), sekira pukul 08.00 WIB.
 
Saat ditemui, pria bermarga Purba selaku pihak Supplier baju seragam olahraga sudah siap pakai membenarkan, desainnya sesuai ketentuan penyelenggara pendidikan dan siswa/i membeli seragam olah raga di kiosnya.

"Ada koordinasi dengan pihak sekolah dan murid membeli sendiri di sini, " sebut Purba saat ditemui di kiosnya, depan SMA Negeri 2 Bandar.

Terpisah, Suliyah, S.Pd., M.M., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bandar mengaku tidak mengenal pihak supplier dan membantah pihaknya perihal pengadaan baju seragam olah raga. Namun, Ia membenarkan pihaknya yang menentukan desain baju tersebut.

"Desain baju olahraga itu sesuai yang ditentukan dan hal lainnya, pihak sekolah tidak mencampuri. Silahkan konfirmasi kepada pihak suppliernya, " sebut Kepsek SMA Negeri 2 Bandar saat ditemui di ruang kerjanya.

Sebelumnya diberitakan, keluh kesah orang tua/wali murid soal pembelian setelan seragam olah raga di SMA Negeri 2 Bandar, Nagori Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Rabu (13/08/2025), sekira pukul 10.00 WIB.

Sejumlah orang tua atau wali siswa/i SMA Negeri 2 Bandar mengungkapkan, keputusan pihak penyelenggara pendidikan menetapkan harga baju seragam olah raga Rp 250.00 per pasang yang harus dibayar tunai sangat membebani.

"Tidak semua, kami sebagai orang tua siswa tidak sama kemampuannya jika membayar lunas baju seragam olah raga itu, " ujar wanita paruh baya selaku wali siswa.

Ia mengatakan, pihak penyelenggara sekolah sepatutnya mengundang orang tua siswa, sekaligus mensosialisasikan kebijakannya dan memberikan kesempatan kepada setiap wali siswa untuk berpendapat.

"Kami sadari sepenuhnya, baju seragam olah raga merupakan kebutuhan anak kami tetapi kemampuan kita untuk memenuhi harga Rp 250.000 tersebut berbeda-beda, " terangnya.

Sementara, seorang wali siswa lainnya menuturkan, sangat bijak apabila pihak penyelenggara pendidikan memberikan  toleransi di tengah kondisi krisis perekonomian yang dihadapi kalangan masyarakat.

"Tidak salah kalau kami ajukan permohonan agar pembayaran baju seragam itu dicicil, " tandasnya.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |