Pelarian Epik Raden Wijaya: Dari Singasari ke Madura, Perahu Jadi Penyelamat!

4 hours ago 2

Senin, 24 Februari 2025 - 05:55 WIB

loading...

Pelarian Epik Raden...

Raden Wijaya dan pasukannya kabur dari tanah Jawa menggunakan perahu menuju Madura. Menantu dari Raja Singasari, Kertanegara ini kabur dari kejaran Jayakatwang. Foto/Ilustrasi/Ist

RADENWIJAYA dan sisa pasukannya kabur dari tanah Jawa menggunakan perahu menuju Madura. Menantu dari Raja Singasari, Kertanegara ini kabur dari kejaran Jayakatwang usai menghancurkan Istana Singasari dan membuat seluruh pejabatnya tewas seketika.

Pemberontakan itu memang mengejutkan seluruh istana dan rakyat Singasari, termasuk Raden Wijaya.

Baca Juga

Kisah Serangan Berdarah Raden Wijaya, Hancurkan 18.000 Pasukan Mongol

Saat itu, Raden Wijaya yang masih muda dan minim pengalaman diperintahkan oleh mertuanya, Raja Kertanegara menghadapi serangan Jayakatwang. Padahal ia tak tahu seberapa kekuatan lawannya. Sehingga ketika kalah perang dan terpaksa kabur ke arah utara Singasari atau kini menuju kawasan Pasuruan.

Saran dari pengikut setianya Lembu Sore menjadi awal pelarian panjang dan menantang Raden Wijaya dari Singasari. Ia harus beberapa kali mengendap-endap dan memastikan jalur pelariannya aman, sebagaimana dikutip dari buku "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit" dari sejarawan Prof. Slamet Muljana.

Ketika pelarian itulah, Raden Wijaya singgah di sebuah dusun bernama Dusun Pandak. Konon Raden Wijaya singgah di Dusun Pandak. Di situ ia diterima dan dijamu oleh ketua desa yang bernama Macan Kuping dengan buah kelapa muda dan si patih.

Raden Wijaya terharu menerima sambutan ramah tamah itu. Kemudian ia bermaksud melanjutkan perjalanannya sebagaimana dikutip dari "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit".

Baca Juga

Kisah Raden Wijaya Memilih Lokasi Ibu Kota Kerajaan Majapahit

Di situlah salah satu pasukan andalannya bernama Gadjah Pagon terlalu letih akibat lukanya pada paha, tidak dapat ikut serta.

Ia ditinggalkan di Dusun Pandak, disembunyikan di tengah ladang. Makan minumnya dijaga setiap hari oleh para penghuni desa. Raden Wijaya meninggalkan Dusun Pandak menuju Dataran. Dari situ lalu naik perahu menuju Madura.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Partai Perindo Banten...

6 jam yang lalu

Pencarian Korban Truk...

7 jam yang lalu

Hijaz Putra Resmi Pimpin...

7 jam yang lalu

Vokalis Band Sukatani...

8 jam yang lalu

Viral Penampakan Mobil...

11 jam yang lalu

Kasus Dugaan Intimidasi...

11 jam yang lalu

Read Entire Article
Masyarakat | | | |