Jakarta - Jakarta kembali memanjakan warganya dengan gelaran pameran Flora dan Fauna (Flona) yang berlangsung meriah di Lapangan Banteng. Acara tahunan ini menjadi salah satu ajang favorit bagi pecinta tanaman, hewan peliharaan, dan produk-produk kreatif berbasis alam.
Tidak hanya sekadar pameran, Flona juga menjadi tempat edukasi, hiburan, sekaligus ajang silaturahmi antar komunitas pecinta flora dan fauna. Tahun ini, tema yang diangkat semakin segar, dengan berbagai inovasi stan yang menampilkan potensi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemeriahan pameran flona 2025 ini tidak hanya terlihat dari ragam koleksi tanaman hias dan satwa yang dipamerkan, tetapi juga dari interaksi hangat antara pengunjung dan para pelaku usaha. Mulai dari stan pemerintah kota yang mengusung konsep taman tematik, hingga area swasta yang menampilkan teknologi pertanian dan peternakan modern, semuanya bersinergi menciptakan suasana yang edukatif dan menghibur.
Apa Itu Pameran Flona dan Sejarahnya
Sebelum mengulas keseruan tahun ini, mari memahami dulu apa itu pameran flona. Flona, singkatan dari Flora dan Fauna, adalah ajang pameran yang bertujuan memperkenalkan keanekaragaman hayati Indonesia sekaligus mendorong minat masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Pertama kali digelar puluhan tahun lalu, acara ini berkembang menjadi salah satu ikon agenda tahunan Jakarta.
Pameran ini biasanya menampilkan berbagai jenis tanaman hias, buah-buahan lokal, rempah-rempah, hingga satwa unik yang aman untuk dipelihara. Tidak jarang, pameran flona jakarta menjadi tempat lahirnya tren baru dalam dunia tanaman dan hewan peliharaan. Bagi komunitas, acara ini menjadi kesempatan untuk bertukar ilmu, memperluas jejaring, dan tentu saja memamerkan koleksi terbaik mereka.
Dengan konsep yang selalu diperbarui, pameran flona lapangan banteng 2025 menghadirkan sentuhan modern tanpa meninggalkan nilai edukasi dan pelestarian alam. Hal ini membuat acara ini tidak pernah kehilangan pengunjung setia.
Peran Pameran Flona dalam Edukasi Lingkungan
Salah satu misi utama pameran flona jakarta adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian flora dan fauna. Melalui stan-stan informatif, pengunjung diajak mengenal jenis-jenis tanaman dan hewan yang dilindungi, serta bagaimana cara menjaga keberadaannya di alam liar.
Di tengah isu perubahan iklim dan degradasi lingkungan, pameran ini menjadi sarana efektif untuk menyebarkan kesadaran lingkungan. Anak-anak sekolah yang berkunjung bisa belajar langsung tentang ekosistem, rantai makanan, dan manfaat menjaga keanekaragaman hayati.
Tidak hanya itu, pameran flona 2025 juga menggandeng komunitas pecinta lingkungan untuk mengadakan kegiatan bersih-bersih, penanaman pohon, dan kampanye pengurangan plastik sekali pakai.
Kali ini kita akan bahas secara khusus mengenai Fauna yg ditampilkan pada pameran Flona di Lapangan Banteng, diantaranya menampilkan berbagai jenis hewan, termasuk burung hantu, kelinci, hamster, iguana, landak mini, dan sugarglider dan aneka jenis ular.
Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan beberapa hewan seperti kelinci, domba, dan kura-kura dengan membeli pakan seharga Rp 30.000. Beberapa hewan bahkan dijual dengan harga tertentu, seperti burung hantu yang mencapai harga Rp 8 juta per ekor.
Di acara pameran Fauna ini, pengunjung selain bisa berinteraksi dengan aneka satwa yang dipamerkan juga dapat membawa pulang hewan peliharaan yang lucu letika kita tertarik untuk membelinya.
Berikut adalah beberapa hewan yang menarik minta pengunjung, antara lain :
- Burung Hantu: menjadi salah satu daya tarik utama dengan harga jual yang cukup tinggi, sampai mencapai Rp 8 juta.
- Kelinci: dibeli dengan harga mulai dari Rp 75.000 per ekor.
- Hamster: dapat dibeli sepasang dengan harga mulai dari Rp 100.000.
- Iguana: Harga iguana pun juga cukup tinggi di pameran ini,
- Landak Mini: juga bisa dilihat di pameran ini
- Sugarglider:Juga termasuk koleksi hewan yang ada di pameran,
- Kura-kura: Pengunjung dapat berinteraksi dengan memberi makan kura-kura.
Pameran Flona di Lapangan Banteng, Jakarta terbilang unik. Sebab, acara ini menampilkan beragam tanaman hias dan hewan, mulai dari yang lucu hingga yang memicu adrenalin.
Salah satu hewan yang menjadi sorotan pengunjung adalah burung hantu. Meski penampilannya kerap dianggap menakutkan, burung nokturnal ini justru menarik banyak pengunjung
Para pengunjung tampak antusias mengabadikan momen bersama burung hantu yang dipamerkan.
Menariknya, harga burung hantu dipamerkan ini tergolong tinggi, yakni mencapai Rp8 juta per ekor. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan minat para penggemar satwa untuk memilikinya.@Red.
Oleh: Prof. (HCUA) Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL.