Morowali, 26 Februari 2025 – Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan sampah di Morowali, Sulawesi Tengah, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), menginisiasi pembentukan 10 Bank Sampah Unit (BSU) di empat desa di Kecamatan Bahodopi.
CSR Economy & Environment Team Leader PT IMIP Ferdi Saputra mengatakan, Bank Sampah Unit ini merupakan bagian dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ara Sinergi Berdaya yang sebelumnya telah dibentuk pada September 2024 kemarin. Pembentukan BSU dimaksudkan untuk memperlancar pengangkutan sampah menuju Bank Sampah Sidaya, karena selama ini pengangkutan sampah dilakukan secara door to door.
“Nah, dengan dibentuknya BSU ini diharapkan untuk setiap sampah yang dikumpulkan oleh nasabah itu dapat terkumpul di satu titik. Selama ini nasabah Bank Sampah itu keliling dari ke empat desa yaitu Makarti Jaya, Labota, Padabaho dan Bete-Bete dengan mengambil sampah-sampah yang dikirimkan oleh masyarakat. Jadi, awalnya semua itu dijemput door to door, dengan adanya BSU ini dapat memudahkan untuk titik pengumpulan sampah di desa tersebut, ” kata Ferdi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/02/2025).
Ferdi mengatakan, adanya BSU juga dapat mempermudah akses penjemputan sampah, dan mengurangi biaya operasional yang ada di Bank Sampah Induk. Hingga saat ini, KSM Ara Sinergi Berdaya sudah memiliki 308 nasabah dari empat desa yang tersebar di sekitar kawasan industri IMIP. Nasabah itu mengumpulkan sampah terpilah yang bernilai ekonomi seperti sampah botol kaca, plastik dan organik.
10 Bank Sampah Unit itu tersebar di Desa Labota sebanyak 5 (lima) unit, Makarti Jaya 2 (dua) unit, Padabaho 2 (dua) unit, dan Desa Bete-Bete 1 (satu) unit.
“Nanti sampah yang sudah terpilah di BSU akan dikumpulkan di Bank Sampah Induk yang dikelola oleh KSM Ara Sinergi Berdaya. Kemudian di Bank Sampah Induk akan di proses melalui KSM Bahomakmur. Untuk di sistem Bank Sampah Induk, nasabah bisa meraup penghasilan tambahan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan dengan sistem penarikan setiap 3 bulan, ” ucapnya.
BSU ini bisa menjadi sistem pengelolaan sampah yang berkualitas dan berdaya saing. Ia berharap semoga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa sampah masyarakat itu ternyata mempunyai nilai ekonomi.