Naga Merah di Karpet Merah: Simbol Kekuatan di Balik Limosin Rp12 Miliar yang Menjemput Presiden Prabowo

19 hours ago 4

loading...

Presiden Prabowo Subianto menaiki limosin seharga Rp12 miliar saat bertandang ke Beijing. Foto: dok Sindonews

CHINA - Di tengah kemegahan parade militer peringatan 80 tahun pemerintahan China, pemandangan mencuri perhatian dunia. Bukan hanya derap langkah prajurit atau raungan jet tempur, melainkan sebuah sedan hitam legam yang meluncur anggun di atas karpet merah Lapangan Tiananmen, Beijing.

Di dalamnya duduk Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Mobil itu bukan sembarang kendaraan mewah; ia adalah Hongqi L5, sang "Naga Merah" China, simbol kekuatan dan prestise yang harganya bisa menembus Rp12 miliar.
Momen ini, yang disiarkan langsung oleh Viory, bukanlah sekadar fasilitas protokoler. Pemilihan Hongqi L5—mobil dinas yang identik dengan Presiden Xi Jinping—adalah sebuah pesan diplomasi yang kuat.

Dengan bendera Indonesia dan China berkibar gagah di kedua sisinya, mobil ini seolah menjadi panggung berjalan yang merefleksikan kedekatan kedua negara.

Ini bukan kali pertama Prabowo merasakan kemewahan limosin ini; pada kunjungan sebelumnya di April 2024, saat masih menjabat Menteri Pertahanan, ia juga dijemput dengan kendaraan yang sama.

Benteng Berjalan Buatan China

 Simbol Kekuatan di Balik Limosin Rp12 Miliar yang Menjemput Presiden Prabowo

Menurut Carnewschina, Hongqi (yang berarti "Bendera Merah") adalah mahkota dari BUMN otomotif FAW Group, yang lahir untuk melayani para petinggi Partai Komunis. Kini, merek ini telah berevolusi, dengan L-series sebagai kasta tertingginya—dikhususkan bagi pejabat negara dan pebisnis kelas kakap.

Desain Hongqi L5 adalah sebuah penghormatan pada sejarah. Gayanya yang retro, dengan lampu depan bulat dan gril krom persegi panjang, mengingatkan pada limusin kenegaraan legendaris, Hongqi CA770.

Setiap detailnya sarat makna: garis merah di atas kap mesin adalah simbol bendera, sementara logo tulisan China di bagian belakang diklaim sebagai tulisan tangan Mao Zedong.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |