PAPUA - Di tengah hamparan hutan belantara Papua, Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, menyaksikan babak baru dalam perjalanan menuju perdamaian dan kebersamaan. Prajurit Yonif 733/Masariku, yang bertugas di bawah Komando Operasi Habema, hadir tidak sekadar sebagai penjaga keamanan, tetapi sebagai saudara yang membawa harapan bagi masyarakat.
Pada Selasa, 25 Maret 2025, suasana di Kampung Mumugu berbeda dari biasanya. Bukan suara tembakan yang menggema, melainkan canda, tawa, dan percakapan penuh makna antara prajurit dan warga.
Menjalin Asa, Meruntuhkan Ketakutan
Selama bertahun-tahun, ketegangan dan ketidakpastian menyelimuti masyarakat setempat. Namun, kehadiran Yonif 733/Masariku mengubah narasi itu. Dengan pendekatan komunikasi sosial (komsos), para prajurit merangkul warga, mendengarkan keluh kesah mereka, serta membantu membangun kembali kepercayaan yang sempat pudar.
"Kami datang bukan sebagai penguasa, melainkan sebagai saudara, " tegas Dansatgas Yonif 733/Masariku, memberikan pesan hangat yang menenangkan masyarakat.
Ketakutan yang dulu menghantui perlahan mulai luntur. Bapak Ame, salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan perasaannya.
"Dulu, kami hidup dalam ketakutan. Suara langkah tentara membuat jantung kami berdebar. Tapi sekarang, mereka datang dengan senyum, membawa harapan, " tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Dari Loreng untuk Mumugu: Mimpi yang Dibangun Bersama
Di bawah langit senja Papua, prajurit dan masyarakat duduk bersama, berbagi cerita, dan menyusun harapan untuk masa depan yang lebih baik. Keamanan, pendidikan, dan kesejahteraan menjadi impian yang ingin mereka wujudkan bersama.
"Kami ingin kampung ini aman, damai, dan sejahtera. Kami ingin anak-anak kami bisa bersekolah, kami ingin bisa bertani dengan tenang, " ujar Mama Yanti, seorang ibu rumah tangga, dengan penuh semangat.
Pangkoops Habema: "TNI Hadir dengan Cinta dan Pengabdian"
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa kegiatan komsos ini bukan sekadar tugas militer, melainkan panggilan kemanusiaan.
"Para prajurit Yonif 733/Masariku adalah pelita di tengah kegelapan, membawa harapan di tengah kabut ketidakpastian. Mereka adalah bukti nyata bahwa di balik seragam loreng, tersimpan hati yang penuh cinta dan pengabdian, " tegasnya.
Harapan Baru di Bumi Cenderawasih
Kehadiran Yonif 733/Masariku di Kampung Mumugu membuktikan bahwa TNI bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga penjaga perdamaian, pelindung rakyat, dan sahabat bagi masyarakat.
Dengan semakin kuatnya ikatan antara prajurit dan warga, Papua semakin dekat menuju masa depan yang damai, penuh harapan, dan sejahtera.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono