PAPUA - Di tengah rimba Papua yang lebat, di sebuah kampung kecil bernama Fankario, sekelompok prajurit TNI dari Satgas Yonif 501/BY hadir bukan hanya sebagai penjaga batas negeri, tetapi juga sebagai pembawa harapan. Dengan parang dan gergaji di tangan, mereka membersihkan kampung, merapikan lingkungan, dan menghadirkan rasa aman bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Jumat 28, Maret 2025.
Bukan hanya pepohonan yang mereka tebang atau rumput liar yang mereka bersihkan, tetapi juga ketakutan dan kekhawatiran yang selama ini menghantui warga. Saluran air yang tersumbat kini mengalir lancar, mengurangi risiko banjir dan longsor saat musim hujan tiba.
Lebih dari Tugas, Ini adalah Pengabdian
Di bawah terik matahari, Kapten Inf Rahman Nur Rumagya, Komandan Pos Fankario, menegaskan bahwa kehadiran Satgas bukan sekadar menjaga perbatasan, tetapi juga merawat tanah air dan hati masyarakatnya.
"Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kami di Kampung Fankario hidup lebih nyaman, lebih aman. Ini bukan hanya tugas, ini adalah pengabdian kami untuk negeri, " ujarnya dengan penuh ketulusan.
Masyarakat Kampung Fankario menyambut hangat kehadiran para prajurit yang bekerja tanpa pamrih. Agus Wanda, salah satu warga yang turut membantu, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
"TNI bukan hanya datang untuk membersihkan kampung kami, tetapi juga membersihkan rasa takut dalam hati kami. Kini, kami merasa memiliki keluarga baru yang selalu siap melindungi, " ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
TNI dan Rakyat, Satu Napas dalam Membangun Negeri
Dalam kesempatan yang sama, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa apa yang dilakukan TNI adalah bagian dari kemanunggalan dengan rakyat.
"Kami hadir bukan sebagai penguasa, melainkan sebagai saudara, sebagai sahabat. Kebersihan lingkungan adalah bagian dari kesehatan masyarakat, dan kesehatan masyarakat adalah prioritas kami, " ujarnya.
Seiring senja yang mulai turun, Kampung Fankario bersolek dengan wajah baru. Jalanan yang dulu tertutup semak kini terbuka lebar, mengalirkan harapan bagi warganya. Prajurit Satgas Yonif 501/BY, dengan tangan-tangan kokoh mereka, telah meninggalkan jejak bukan hanya di tanah Papua, tetapi juga di hati rakyatnya.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono