Loyalitas kepada Pemimpin dalam Versi Islam, Begini Penjelasannya

4 hours ago 2

loading...

Dalam Islam, loyalitas adalah landasan penting dari prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah, yaitu wajib taat kepada ulil amri jika mereka memerintahkan untuk taat kepada Allah atau mereka melarang dari bermaksiat kepada Allah. Foto ilustrasi/ist

Loyalitas atau kepatuhan kepada pimpinan adalah bagian dari keberagamaan seseorang. Dalam Islam, loyalitas ini adalah landasan penting dari prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah, yaitu wajib taat kepada ulil amri jika mereka memerintahkan untuk taat kepada Allah atau mereka melarang dari bermaksiat kepada Allah.

Hujjatul Islam, Al Imam Muhammad bin Muhammad Al Ghozali dalam maha karyanya Ihya’ Ulumuddin dengan menyatakan:

المُلْكُ وَالدِّيْنُ تَوْأَمَانِ فَالدِّيْنُ أَصْلٌ وَالسُّلْطَانُ حَارِسٌ وَمَا لَا أَصْلَ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ وَمَا لَا حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ

“Kekuasaan dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama sebagai landasan dan kekuasaan sebagai pengawalnya. Sesuatu yang tidak memiliki landasan pasti akan tumbang. Sedangkan sesuatu yang tidak memiliki pengawal akan tersia-siakan.” (Abu Hamid al-Ghazali, Ihyâ Ulumiddin, tt, Beirut: Darul Ma’rifah, Juz 1, h. 17).

Amirul mukminin, Umar bin Khatab Radhiyallahu'Anhu menyatakan:

لا دين إلا بجماعة ولا جماعة إلا بإمامة ولا إمامة إلا بسمع وطاعة

“Tidak ada agama tanpa jama’ah/organisasi, tidak ada organisasi tanpa kepemimpinan dan tidak ada kepemipinan tanpa kepatuhan”.

Dua dalil ini menjelaskan tentang pentingnya loyalitas pada pimpinan dalam sebuah organisasi atau sebuah institus kepemerintahan.

Suatu hari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam ditanya tentang seorang pemimpin yang selalu menuntut haknya pada stafnya selalu ingin didengar dan ditaati, tetapi ia tidak mau memberikan hak para staf dan orang lain. Nabi menunjukkan raut muka yang tidak suka, tetapi orang yang bertanya itu mengulang-ulang terus pertanyaannya. Nabi akhirnya menjawab:

اسمعوا لقولِهم، وأطيعوا أمرَهم؛ فإنما عليهم ما حُمِّلوا وما كُلِّفوا مِن العدل وإعطاء حق الرعية، وعليكم ما حُمِّلْتُم من الطاعة وأداء الحقوق والصبر على البلية

"Dengarkan apa yang mereka katakan, dan patuhi perintah mereka. Mereka hanya bertanggung jawab atas apa yang dibebankan kepada mereka dan apa yang ditugaskan kepada mereka, atas keadilan dan memberikan hak-hak kepada subyek, dan Anda bertanggung jawab atas apa yang diperintahkan kepada Anda, yaitu ketaatan, pelaksanaan hak, dan kesabaran dalam menjalankan tugas' (HR Muslim)

Hadis ini mengisyaratkan bahwa pimpinan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia lakukan terhadap staf dan rakyatnya. Pemimpin menanggung beban atas kepemimpinannya dihadapan Allah sementara anak buah, staf dan rakyat akan menanggung beban pertanggungjawaban atas kewajiban loyal pada pimipinan. Artinya, sebenci apapun kita pada pimpinan, sedzalim apapun pimpinan kita selama tidak diperintahkan maksiat, kita wajib loyal karena loyalitas itulah yang akan kita pertanggungjawabkan sebagai anak buah.

Baca Juga

 Mendengar dan Taat Kepada Penguasa


Ketaatan kepada Penguasa dan Dalil-dalilnya

Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,

وَالطَّاعَةُ لِأُوْلِي الأَمْرِ فِيْمَا كَانَ عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مَرْضِيًّا وَاجْتِنَابِ مَا كَانَ عِنْدَ اللهِ مُسْخِطًا

وَتَرْكُ الخُرُوْجِ عِنْدَ تَعَدِّيْهِمْ وَجَوْرِهِمْ وَالتَّوْبَةُ عِنْدَ اللهِ كَيْمَا يَعْطِفُ بِهِمْ عَلَى رَعِيَّتِهِمْ

“Taat kepada Ulil Amri (pemerintah) dalam hal-hal yang diridai Allah ‘azza wa jalla dan meninggalkan (ketaatan kepada mereka) pada hal-hal yang dimurkai Allah.

Meninggalkan sikap khuruj (memberontak) ketika pemerintah bersikap sewenang-wenang dan tidak adil. Bertaubat kepada Allah agar pemerintah bersikap kasih sayang terhadap rakyatnya.”

Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc dalam tulisan tausiyahnya yang dilansir Rumahsyo, menjelaskan, dalil yang dimaksud Imam Al Muzani di atas adalah menaati penguasa dalam perkara makruf, dan tidak boleh menaati mereka dalam maksiat.

Menurutnya, ada beberapa dalil yang memerintahkan untuk taat pada penguasa atau ulil amri ini. Di antaranya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Read Entire Article
Masyarakat | | | |