loading...
Menteri Investasi, Rosan Roeslani ungkap, siapa pengganti LG Energy Solution dari proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM menegaskan, investor asal China, Huayou akan menggantikan LG sebagai ‘leading consortium’ dalam salah satu proyek joint venture (JV) di sektor baterai kendaraan listrik .
Menteri Investasi, Rosan Roeslani mengatakan proyek strategis senilai USD9,8 miliar ini tetap berjalan dan kini dilanjutkan bersama mitra baru, Huayou. Pihaknya memastikan LG tetap berkomitmen menanamkan modalnya di Indonesia di bidang lainnya.
“Pihak LG tetap komitmen investasi di bidang-bidang lainnya, memang dari Huayou berminat untuk berinvestasi karena mereka teknologinya juga sudah ada,” kata Menteri Rosan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (23/4/2025).
Sambung Rosan sekaligus mengonfirmasi bahwa realisasi investasi dari LG telah selesai di JV nomor 4 senilai USD1,1 miliar. Adapun proyek ekosistem baterai tersebut, kata Rosan, terdiri dari empat JV yang mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari tambang nikel, nickel sulfate, precursor, cathode, anode, hingga daur ulang baterai.
LG disebut telah menyelesaikan keterlibatannya di salah satu JV, dan pemerintah memutuskan untuk mengganti mitra pada JV lainnya. “Sebetulnya untuk lebih tepatnya, dari kami (pemerintah RI) yang memutus (LG). Karena kita ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat,” tegasnya.
Rosan mengungkapkan, bahwa surat penghentian kerja sama dengan LG diterbitkan oleh Kementerian ESDM pada 31 Januari 2025, menyusul negosiasi yang sudah berlangsung selama lima tahun. Surat tersebut dikirimkan langsung kepada CEO LG Chem dan LG Energy Solution.
Sebagai pengganti, Huayou -perusahaan asal China yang sebelumnya sudah berinvestasi di sektor serupa di Indonesia- ditunjuk untuk meneruskan peran LG dalam konsorsium tersebut. “Mereka sekarang yang menjadi leading konsorsium (proyek baterai),” ujar Rosan.
(akr)