loading...
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memperkenalkan inovasi baru dalam upaya pelestarian terumbu karang di Pantai Tangkolak, Karawang, Jawa Barat. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memperkenalkan inovasi baru dalam upaya pelestarian terumbu karang di Pantai Tangkolak, Karawang, Jawa Barat. Langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen mereka untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut, khususnya dalam mengatasi kerusakan terumbu karang yang kian mengkhawatirkan.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menjelaskan bahwa kerusakan ekosistem terumbu karang di kawasan Pantai Tangkolak telah mendorong pihaknya untuk mengambil tindakan nyata dalam pemulihan lingkungan. Terumbu karang sendiri berperan penting sebagai habitat berbagai jenis biota laut.
"Pembuatan paranje sebagai media transplantasi terumbu karang merupakan salah satu upaya berkelanjutan kami dalam memulihkan ekosistem laut yang terancam. Dengan penambahan 100 unit paranje baru, kami berharap dapat mempercepat pemulihan terumbu karang yang rusak," ujar Muzwir, dalam keterangan tertulis dikutip pada Minggu (16/3/2025).
Program tersebut juga menegaskan komitmen PHE ONWJ dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya perlindungan ekosistem laut. PHE ONWJ turut berbagi bahwa paranje-paranje tersebut diproduksi oleh sekelompok warga lokal yang bekerja di sekitar muara Sungai Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta, Karawang.
Proses pembuatan paranje melibatkan pencampuran semen yang dituangkan ke dalam cetakan berbentuk kubah dengan diameter sekitar 0,5 meter dan tinggi sekitar 1 meter. Cetakan-cetakan tersebut memiliki lubang-lubang di permukaannya yang berfungsi untuk mempermudah sirkulasi nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan terumbu karang untuk tumbuh. Warga setempat menyebutnya paranje yang bentuknya mirip dengan kurungan ayam.
Setelah empat minggu pengeringan, paranje siap digunakan sebagai struktur karang buatan yang membantu terumbu karang menempel dan berkembang. Struktur ini juga dirancang untuk memberikan stabilitas yang baik di bawah air, sehingga mengurangi risiko terangkatnya paranje akibat arus bawah laut. Dengan bobot sekitar 70 hingga 80 kilogram per unit, paranje ini memerlukan bantuan dua orang dewasa untuk dipindahkan ke perahu dan sejumlah orang lagi untuk menenggelamkannya ke dasar laut.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian terumbu karang di kawasan Pantai Tangkolak serta memperkuat komitmen PHE ONWJ dalam mendukung keberlanjutan lingkungan laut Indonesia.
(nng)