Kemenag Padukan Prisma Umat Dalam Pengelolaan Dana Paramita

3 hours ago 1

loading...

Program Prisma Umat yang digagas Ditjen Bimas Buddha, Kemenag mulai terlihat hasilnya. Seperti program rintisan di Kedaung Baru, Neglasari, Tangerang, Banten. Foto/Ist

TANGERANG - Program Prisma Umat yang digagas oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha, Kemeterian Agama (Kemenag) mulai terlihat hasilnya. Dari program rintisan di Desa Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kabupaten Tangerang, Banten ini terbukti umat terpacu untuk lebih berdaya, termasuk dalam hal ekonomi keluarga.

"Program Prisma Umat ini telah berjalan selama 21 hari dengan inti utama yaitu mengubah karakter, mengubah perilaku sebagai pondasi awal. Pondasi untuk menjadi orang yang tahu tentang hidup bersih, hidup sehat. Nah, diawali dari keluarga ini lah, maka kita perlu menata kerapian dan kesehatan. Selanjutnya dari situ kita akan dorong kita petakan potensi ekonominya apa untuk pemberdayaannya,” kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi saat menutup Program Prisma Umat di Vihara Puspa Sari Maitreya di Desa Kedaung Baru, Neglasari, Tangerang, dikutip Sabtu (8/11/2025).

Baca juga: Tata Rumah Lebih Rapi, Program Prisma Umat Disambut Antusias Warga Tangerang

Dirjen menjelaskan, Prisma Umat adalah akronim dari produktif, integrasi, sinergi, mandiri, dan akuntabel. Program Prisma Umat merupakan satu bagian dari rencana program untuk pendayagunaan dana keagamaan. Selama ini dalam agama Buddha ini ada Lembaga Dana Paramita dan baru dinaungi dengan keputusan Dirjen.

"Hari ini kita evaluasi, kita akan melakukan perbaikan tata kelolanya. Kalau kita perbaiki tata kelola ini, maka akan beriringan dengan kebijakan pemerintah bahwa dana keagamaan ini dapat dioptimalkan untuk mendukung program pencapaian pemerintah khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan,” katanya.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |