Kampanye Moral dan Nasionalisme, KMHDI NTB Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih di CFD Udayana

1 month ago 12

Mataram, NTB – Menyikapi polemik pemasangan bendera bergambar tokoh anime One Piece yang menuai protes dari berbagai elemen masyarakat, Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Nusa Tenggara Barat mengambil langkah simbolis dengan membagikan ratusan bendera Merah Putih kepada masyarakat yang beraktivitas di area Car Free Day (CFD) Udayana, Minggu (10/08/2025) 

Aksi ini tidak hanya dimaksudkan sebagai bentuk klarifikasi terhadap kesalah pahaman yang terjadi, tetapi juga sebagai upaya mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan, terutama menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80.

Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Nusa Tenggara Barat, I Gusti Putu Subawa Putra, S.E secara tegas menyatakan bahwa tindakan pemasangan bendera bergambar tokoh One Piece bukan sekadar bentuk kelalaian, melainkan merupakan pelecehan terhadap simbol negara yang tidak dapat ditoleransi. 

Kegiatan pembagian bendera Merah Putih di area Car Free Day (CFD) Udayana ini juga menjadi bagian dari upaya edukasi publik, untuk mengingatkan masyarakat bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan kolektif yang harus terus dijaga, dihormati, dan diwariskan dengan penuh tanggung jawab.

“KMHDI NTB menolak keras segala bentuk pelecehan terhadap bendera merah putih, termasuk yang marak belakangan ini seperti isu bendera ‘One Piece’. Bendera merah putih bukan sekadar kain atau hiasan, melainkan simbol kedaulatan dan harga diri bangsa. Membiarkan simbol negara dipelesetkan sama saja merendahkan martabat Indonesia, ” tegas Gus Putra dalam kegiatan Car Free Day (CFD) di Udayana. 

Ia menilai, kejadian ini menunjukkan lemahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap makna bendera merah putih serta minimnya ketegasan pemerintah dalam melindungi simbol negara. Menurutnya, jika dibiarkan, hal ini berpotensi menjadi preseden buruk di mana simbol Negara bisa dengan mudah dipelesetkan, diperdagangkan, bahkan dijadikan gimmick hiburan tanpa rasa hormat.

“Merah putih adalah warisan perjuangan, hasil pengorbanan darah dan nyawa para pahlawan. Ketika ada yang berani memodifikasi atau mempermainkannya, itu berarti mereka tidak memahami sejarah dan tidak menghargai pengorbanan itu. Lebih parah lagi, jika negara diam, artinya negara ikut memberi ruang bagi pelecehan ini, ” ujarnya lantang.

Dalam kegiatan CFD tersebut, PD KMHDI NTB membagikan ratusan bendera merah putih kepada warga yang melintas. Aksi ini bukan sekadar pembagian atribut, tetapi bentuk kampanye moral dan nasionalisme, mengingatkan bahwa setiap warga negara punya tanggung jawab menjaga kehormatan bendera.

“Melalui pembagian bendera ini, kami ingin mengingatkan seluruh rakyat bahwa merah putih harus dikibarkan dengan penuh hormat, dijaga dengan bangga, dan tidak boleh dipermainkan. Pemerintah harus bersikap tegas, bukan hanya mengimbau, tetapi menindak secara hukum setiap pihak yang melecehkan simbol negara, ” tambahnya.

Pembiaran terhadap kasus seperti ini hanya akan mengikis rasa nasionalisme generasi muda. Ia pun mengajak seluruh organisasi, komunitas, dan masyarakat untuk bersatu menjaga simbol-simbol negara dari segala bentuk pelecehan. “Bendera merah putih adalah identitas kita. Ketika simbol itu diremehkan, maka harga diri bangsa ikut diremehkan. Jangan tunggu sampai kita kehilangan jati diri baru kita menyesal, ” pungkasnya.

Sebagai penutup, Gus putra menghimbau seluruh masyarakat untuk memasang bendera merah putih di rumah masing-masing, khususnya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 . “Mari kita tunjukkan rasa cinta tanah air dengan memasang merah putih di depan rumah. Ini bukan sekadar simbol, tetapi pernyataan bahwa kita bangga menjadi bangsa Indonesia dan siap menjaga kehormatan negara, ” tegasnya.(Adb) 

Read Entire Article
Masyarakat | | | |