Jaga Kelestarian Lingkungan, Tata Kelola Air Penting bagi Industri Tambang

3 hours ago 1

loading...

Harita Nickel di Pulau Obi telah membangun kolam besar untuk menampung air limpasan dari tambang maupun kawasan industri. FOTO/IST

JAKARTA - Pengelolaan air menjadi salah satu tantangan utama dalam praktik pertambangan di Indonesia yang didominasi oleh sistem tambang terbuka. Curah hujan tinggi, rata-rata mencapai 3.000 milimeter per tahun, membuat pengendalian air limpasan dan kualitas air tambang menjadi faktor krusial bagi keberlanjutan lingkungan.

Peneliti Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Sonny Abertiawan menegaskan, penerapan Good Mining Practices (GMP) merupakan keharusan bagi perusahaan tambang. Menurut dia, praktik tersebut bukan hanya pada fase operasional, tetapi juga pascatambang.

"Good Mining Practices (GMP) itu satu-satunya cara agar kegiatan tambang kita bisa benar-benar bertanggung jawab. Mulai dari perencanaan, pengelolaan air, reklamasi progresif, sampai pascatambang," kata Sonny dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (8/11/2025).

Kondisi curah hujan yang tinggi menimbulkan tantangan besar bagi tambang terbuka (open pit mine), yang mendominasi industri ekstraktif nasional. Air hujan dalam jumlah sangat besar berpotensi mencemari sungai dan danau bila tidak dikelola dengan baik.

"Pengendalian debit adalah kunci. Sayangnya, banyak perusahaan masih belum serius. Ketika hujan ekstrem, air tambang melimpas begitu saja, membawa logam dan sedimen," katanya.

Ia mencontohkan, pada tambang batubara, air limpasan umumnya tidak terlalu kaya logam berat. Namun, pada tambang emas, tembaga, atau nikel, persoalannya lebih kompleks. Tambang nikel, misalnya, cenderung menghasilkan logam dalam bentuk padatan tersuspensi. Secara teknis, ini lebih mudah diendapkan. "Tapi tetap saja perlu teknologi tambahan, seperti bahan kimia khusus untuk menghilangkan kromium heksavalen," katanya.

Penelitian Sonny bersama tim ITB di Pulau Obi, Maluku Utara, menemukan tantangan lebih kompleks. Pulau dengan curah hujan tinggi dan topografi curam itu menjadi lokasi industri nikel berskala besar. Menurut dia, Sungai Akelamo yang menjadi sumber air bersih masyarakat masih dalam kondisi baik. Namun, ada risiko pencemaran ketika hujan ekstrem. "Fasilitas pengendalian air harus mampu menahan volume besar sebelum air dialirkan ke sungai," ujarnya.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |