Hangatkan Perbatasan, Satgas Yonif 10 Marinir Gelar Makan Bersama Warga Kampung Ayata

1 day ago 4

PAPUA BARAT DAYA - Suasana hangat dan penuh kekeluargaan tercipta di Pos Ayata, ketika prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/Surabaya (SBY) Gobang IV mengundang warga kampung sekitar untuk makan bersama. Kegiatan yang digelar secara rutin ini bukan sekadar duduk menikmati hidangan, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan komunikasi antara prajurit Marinir dengan masyarakat perbatasan. Sabtu (6/9/2025).

Di atas tikar sederhana, prajurit dan warga duduk berdampingan. Hidangan lokal yang disiapkan bersama, mulai dari nasi, lauk pauk, hingga hasil bumi masyarakat, menjadi menu pengikat keakraban. Canda tawa dan obrolan ringan yang mengalir membuat batas formal antara aparat dan masyarakat seolah hilang, berganti dengan nuansa kekeluargaan yang tulus.

Makna Dibalik Hidangan Sederhana

Komandan Pos Ayata menegaskan, makan bersama ini adalah bentuk nyata kepedulian Satgas terhadap masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Marinir dan masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan. Kebersamaan di meja makan menjadi simbol persatuan dan persaudaraan yang ingin terus kami rawat bersama warga, ” ungkapnya.

Ia menambahkan, kegiatan rutin ini juga menjadi ruang komunikasi yang efektif, di mana prajurit dapat mendengar langsung keluh kesah, kebutuhan, maupun harapan masyarakat setempat.

Sambutan Hangat Warga

Masyarakat Ayata pun menyambut baik inisiatif prajurit Marinir ini. Bagi mereka, makan bersama bukan sekadar soal berbagi makanan, melainkan berbagi rasa aman, kebersamaan, dan kepercayaan.

Seorang tokoh warga menuturkan, “Kami senang sekali bisa duduk bersama bapak-bapak Marinir. Rasanya seperti keluarga sendiri. Mereka tidak hanya menjaga kampung kami, tetapi juga hadir memberi perhatian.”

Menjalin Kepercayaan di Perbatasan

Satgas Pamtas Yonif 10 Marinir/SBY Gobang IV menegaskan komitmennya untuk terus membangun hubungan harmonis dengan masyarakat melalui pendekatan yang humanis. Kehadiran prajurit di wilayah perbatasan tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memastikan masyarakat merasakan kedamaian dan kebersamaan.

Dengan rutinitas makan bersama ini, tercipta jembatan kepercayaan yang semakin kokoh. Suasana damai dan harmonis pun menjadi modal penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Barat Daya.

(PenSatgas Yonif 10 Marinir SBY)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |